Siemens dan Alstom Sesalkan Keputusan Komisi Eropa Melarang Penggabungan Bisnis Mobilitas

Oleh : Hariyanto | Kamis, 07 Februari 2019 - 18:31 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Komisi Eropa hari ini, Kamis (7/2/2019)  mengumumkan keputusannya untuk melarang pengajuan penggabungan bisnis mobilitas Siemens dan Alstom. Sebagai tindak lanjut dari keputusan ini, maka proses penggabungan tidak akan dilanjutkan.

Dari siaran pers yang diterima INDUSTRY.co.id menyebutkan, Siemens dan Alstom menyayangkan bahwa solusi termasuk penyempurnaan yang mereka tawarkan baru-baru ini masih dianggap kurang cukup oleh Komisi Eropa. 

Solusi perbaikan yang ditawarkan sudah sangat luas yang mencakup semua hal dan menjawab seluruh keprihatinan yang dikemukakan oleh Komisi Eropa sehubungan dengan pensinyalan serta kereta berkecepatan sangat tinggi. 

Selain itu, sejumlah pelaku bisnis di Eropa yang kredibel dan mapan juga menyatakan minat yang kuat terhadap paket solusi yang ditawarkan, dengan demikian sepenuhnya menegaskan kelayakannya.

Siemens dan Alstom meyakini bahwa penggabungan ini akan menciptakan nilai tambah yang besar bagi sektor mobilitas global, industri kereta api Eropa, pelanggan dan penumpang tanpa membahayakan persaingan bisnis Eropa. 

Penggabungan ini juga akan dapat menciptakan pelaku bisnis Eropa yang memiliki kemampuan untuk mengatasi persaingan yang kian meningkat dari perusahaan yang bukan berasal dari Uni Eropa.

Siemens akan kembali melakukan penilaian terhadap semua opsi yang tersedia bagi masa depan Siemens Mobility dan mengambil keputusan terbaik bagi pelanggan, karyawan serta pemegang saham. 

Sementara itu, Siemens Mobility akan terus berinovasi dan menumbuhkan portofolio yang terintegrasi secara vertikal, mulai dari rolling stock hingga otomatisasi dan elektrifikasi perkeretaapian, melalui sistem turnkey, sistem lalu lintas yang cerdas, serta layanan terkait. 

Dengan kepemimpinannya dalam hal digitalisasi, Siemens Mobility mampu mendukung operator mobilitas di seluruh dunia untuk membuat infrastruktur cerdas, meningkatkan nilai tambah secara keberkelanjutan sepanjang siklus produk, meningkatkan pengalaman penumpang dan menjamin ketersediaan.