Presiden Jokowi: Generasi Milenial Harus Peduli Lingkungan

Oleh : Herry Barus | Jumat, 01 Februari 2019 - 05:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta  - Presiden Joko Widodo berharap acara Green Festival 2019 menginspirasi milenial untuk menanamkan sikap gaya hidup yang peduli terhadap lingkungan.

Green Festival 2019 diadakan di Jakarta Convention Centre (JCC), Kamis (31/1/2019) dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian dan minat generasi milenial terhadap gaya hidup ramah lingkungan, urban framing dan agrikultur di Indonesia serta mendorong lahirnya ide-ide dan inovasi baru di sektor agrikultur.

Presiden Jokowi berharap agenda positif seperti ini bisa mengajak milenial yang peduli terhadap lingkungan ini bisa menularkannya kepada masyarakat sekitarnya lewat usaha-usaha kreatif dan inovatif.

Green Festival 2019 kali ini, diisi oleh berbagai macam gerai UMKM dan Startup serta dihadiri oleh lebih 2.000 remaja milenial yang berasal dari kalangan mahasiswa, profesional, dan komunitas-komunitas lainnya.

Penyelenggaranya adalah BRI dan Pupuk Indonesia. Agendanya juga berisi pameran tanaman sayuran hidroponik dan aquaponik serta berbagai tanaman lainnya.

Selain itu juga diadakan praktik kerja Easy Gardening, teknik dasar menanam dan memelihara tanaman dengan media tanah.

Kedua, Hidroponik, teknik dasar menanam dan ketiga, memelihara tanaman dengan media air dan daur ulang, yakni mendaur ulang limbah domestik menjadi hal yang berguna.

Ada juga agenda diskusi dengan sejumlah tema antara lain Millenial Peduli Lingkungan dan Pelopor Green Living, Health Awareness dan Green Lifestyle.

Apresiasi Ide-Ide Baru

Dalam kesempatan berdialog dengan para millenial yang hadir dalam acara Pembukaan Green Fest Tahun 2019 itu, Presiden Joko Widodo menerima sejumlah ide atau gagasan baru untuk pembangunan bangsa ke depan.

Presiden mengapresiasi ide-ide tersebut, dan mengaku senang karena anak-anak muda mengembangkan daerahnya masing-masing dengan pikiran-pikiran yang baru, dengan ide-ide yang baru, dengan gagasan-gagasan yang baru. “Jangan semuanya masuk kota,” ujarnya.

Menurut Presiden dirinya sudah berkelilingi 34 provinsi, hampir 80 persen kabupaten dan kota, 514 kabupaten dan kota, sampai yang paling ujung Indonesia yang namanya Merauke, tapi bukan kota Meraukenya, di perbatasan dengan Papua Nugini.

Yang namanya kabupaten, lanjut Presiden, tidak ada aspalnya dan sangat sulit dijangkau dari Wamena masih jalan kaki 4 hari, yang namanya Kabupaten Nduga. Betul-betul membutuhkan kreasi kreativitas inovasi anak-anak muda karena di situ ada potensi-potensi keunggulan yang bisa dikembangkan.

“Di Wamena itu ada kopi yang sangat, katanya sangat kalau dibuat kopi sangat enak sekali karen udaranya masih fresh, masih segar, enggak ada polusi kopinya juga ikut-ikutan enak,” ungkap Presiden seperti dikutip dari laman Setkab.

Presiden menegaskan, sekarang ini kesempatan anak-anak muda untu meraih, merealisasikan gagasan-gagasan, ide, pemikiran yang brilian itu sangat terbuka, dan peluangnya sangat besar sekali.

“Jadi ambillah kesempatan-kesempatan itu, ambillah peluang-peluang itu. Jangan banyak mengeluh, jangan pesimis. Anak-anak muda harus penuh harapan, harus optimis bahwa ke depan negara kita ini akan lebih baik, harus percaya itu,” tutur Presiden.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Dirut Bank BRI Suprajarto.