Tiga Tahun Restorasi Gambut: 62 Persen Areal Target Restorasi Diluar Konsesi Telah Dikerjakan

Oleh : Hariyanto | Selasa, 29 Januari 2019 - 14:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Mengakhiri tahun ketiga restorasi gambut, Badan Restorasi Gambut (BRG) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)menggelar acara peringatan Tiga Tahun Restorasi Gambut di Indonesia yang digelar di Auditorium Manggala Wanabakti Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Mengambil tema "Gotong Royong Jaga Gambut" , acara peringatan Tiga Tahun Restorasi Gambut juga dimaksudkan untuk memantapkan komitmen para pihak dalam meningkatkan kinerja restorasi ekosistem gambut.

Peringatan Tiga Tahun Restorasi Gambut ini juga dihadiri perwakilan Kementerian dan Lembaga, perwakilan tujuh pemerintah provinsidan kabupaten di wilayah prioritas restorasi ekosistem gambut, akademisi, petani gambut, dan lembaga swadaya masyarakat yang telah mendukung restorasi ekosistem gambut.
 
"Hasil yang dicapai dalam tiga tahun ini ikut berkontribusi dalam mengurangi kebakaran hutan dan lahan secara signifikan. Titik panas yang kami identifikasi di dalam radius 2 kilometer dari lokasi infrastruktur pembasahan gambut sangat kecil yaitu di bawah 10%.Meskipun demikian kami sadar tugas ini masih panjang dan membutuhkan kerja keras untuk mencapai hasil yang diinginkan pada tahun 2020,“ jelas Kepala Badan Restorasi Gambut Ir. Nazir Foead. M.Sc.

Selama tiga tahun ini, BRG bersama KLHK, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, TNI/Polri, pemerintah daerah, perguruan tinggi, masyarakat dan LSM bergotong royong membasahi 679.901 hektare areal target restorasi ekosistem gambut yang berada di luar wilayah konsesi. Untuk areal konsesi dilakukan supervisi yang baru dimulai pada September 2018 lalu.

Kegiatan restorasi gambut tiga tahun terakhir banyak dilakukan bersama masyarakat. Sebanyak 262 desa dan kelurahan didampingi BRG dan LSM melalui Program Desa Peduli Gambut. Kader restorasi di tingkat tapak berjumlah lebih 10 ribu orang yang terdiri dari guru, tokoh agama (da’i dan pendeta), petani kader sekolah lapang,  perempuan dan anggota kelompok masyarakat.

Terkait dengan partisipasi masyarakat dan pemerintah daerah, diberikan penghargaan kepada Desa Peduli Gambut Terbaik, Kader Kelompok Masyarakat Terbaik, Kader Sekolah Lapang dan Dinas Pengelola Tugas Pembantuan Restorasi Gambut Terbaik.

Sebagai upaya pencegahan dini terhadap kekeringan gambut, BRG memperkenalkan SIPALAGA atau Sistem Pemantau Air Lahan Gambut. Sistem ini memungkinkan kita dapatmemantau Tinggi Muka Air (TMA) di ekosistem gambut secara langsung (real time).