IHSG Terkonsolidasi Positif Awal Pekan

Oleh : Wiyanto | Senin, 28 Januari 2019 - 08:10 WIB

INDUSTRY.co.id -

Jakarta - Secara teknikal IHSG kuat diatas support moving average 5 hari dan berpotensi besar menguji level resistance 6500. Meskipun demikian indikator stochastic terlihat terkonsolidasi pada area overbought dengan momentum RSI yang menjenuh akan memberikan signal negatif bagi trader untuk mulai merealisasikan keuntungannya.

"Sehingga diperkirakan IHSG akan mengawali pekan dengan pergerakan terkonsolidasi positif mencoba break out resistance dengan range 6460-6510," ujar analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi di Jakarta, Senin (28/1/2019).

Ia sodorkan saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya INKP, WSBP, BBNI, TLKM, INCO, WIKA.

Mayoritas indeks saham di Asia ditutup menguat. Indeks Nikkei (+0.97%), TOPIX (+0.87%), HangSeng (+1.65%), CSI (+0.81%) dan KOSPI (+1.52%) naik seiring indeks berjangka di AS karena saham teknologi menguat dan investor berusahan mengakhiri minggu dengan catatan optimis. Investor optimis tentang kemajuan dalam pembicaraan perdagangan menjelang diskusi minggu depan di washington dan mulai menilai dampak ekonomi dari penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah AS.

IHSG (+0.25%) ditutup menguat 16.19 poin kelevel 6482.84 degangan sektor konsumer (+0.37%) dan Property (+1.13%) memimpin penguatan secara kontribusi ke IHSG. Saham GGRM (+2.57%) dan BSDE (+3.94%) menjadi penopang penguatan kedua sektor tersebut. GGRM secara fundamental mempunyai estimasi pertumbuhan penjualan terbesar dari perusahaan sejenis sebesar 10.4% CAGR 3 tahun berbanding 5.6%. Rupiah menutup perdagangan dengan penguatan 0.54% kelevel Rp14.093 sedangkan Investor asing tercatat net sell 177.44 miliar rupiah dengan total capital inflow selama minggu ini sebesar 371.94 miliar rupiah.

Bursa Eropa dibuka lebih optimis dari bursa Asia. Indeks Eurostoxx (+0.93%), FTSE (+0.41%), DAX (+1.30%) dan CAC (+0.81%) dibuka menguat mayoritas lebih dari setengah persen. saham-saham teknologi dan pertambangan menarik ekuitas di Eropa seakan mengabaikan perkiraan penjualan produk intel mengalami penurunan di tahun ini. Poundsterling menuju keuntungan mingguan terbaik dalam setahun setelah laporan partai politik irlandia utara menopang pemerintah Theresa May telah setuju untuk mendukung kesepakatan Brexit. Krisis yang semakin dalam di Venezuela menjadi katalis penyeimbang pasokan minyak dunia seiring lonjakan mengejutkan dari persediaan minyak AS. Harga minyak WTI (+0.9%) menjadi $53.63 perbarrel. Sentimen selanjutnya investor cenderung wait and see di sisa minggu terakhir bulan Januari. Komoditas energy masih menjadi unggulan.