Ini Cara Industri Minuman Malt Bangkit Dari Kelesuan

Oleh : Irvan AF | Sabtu, 25 Februari 2017 - 08:21 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Perseroan Terbatas Delta Djakarta Tbk, produsen minuman malt, berharap penjualan dapat segera pulih dengan munculnya berbagai varian baru di pasar.

"Sejak kebijakan penataan penjualan minuman malt pada tahun 2014, membuat kinerja penjualan sempat mengalami penurunan," kata Direktur Pemasaran PT Delta Djakarta Ronny Titiheruw di Jakarta, Jumat (24/2/2017), saat peluncuran produk baru San Miguel Cerveza Negra.

Ronny mengatakan bahwa saat ini memang penjualan minuman malt sudah mulai mengalami penaikan meskipun belum dapat mengejar pencapaian sebelum 2014.

Ia berharap peluncuran produk baru itu dapat memenuhi target tersebut.

Ronny mengatakan bahwa pihaknya akan terus giat mempromosikan produk melalui kafe, restoran, dan hotel, terutama di lokasi-lokasi wisata, termasuk mensponsori berbagai kegiatan.

Untuk produk terbaru San Miguel, menurut Ronny, dirancang menyasar pasar premium untuk itu tengah dipersiapkan beberapa "event" promosi biasanya melalui pertunjukan musik.

Produk baru itu, menurut dia, sudah dipersiapkan sejak lama, membutuhkan waktu untuk mengetahui cita rasa yang diinginkan pasar.

Ia menyebutkan secara total produksi minuman malt sebanyak 2,5 juta hekto liter. Dari jumlah tersebut, pihaknya berada di peringkat ke-2 dengan pangsa pasar 40 persen.

Ronny juga mengungkapkan bahwa produksi minuman malt sebagian untuk ekspor, terutama ke negara-negara ASEAN.

"Kami bersedia memberikan masukan kepada pemerintah, termasuk dengan pemerintah daerah agar industri ini dapat tumbuh dan berkembang," kata Ronny.

Ia mengatakan bahwa produk minuman malt sebagian bahan bakunya harus dari luar negeri, seperti gandum, karena tidak ada di Indonesia. Namun, prospek pasarnya, terutama luar negeri, relatif sangat bagus.