IHSG Cenderung Konsolidasi Hari Ini

Oleh : Wiyanto | Jumat, 25 Januari 2019 - 08:44 WIB

INDUSTRY.co.id -

Jakarta - Pergerakan IHSG kembali bertahan dan memantul pada support MA5 sehingga indikasi break out resistance 6500 dalam jangka pendek. Trend bullish digerakan dengan cenderung signifikan hampir tidak ada koreksi sejak awal tahun 2019. Meskipun demikian kekhawatiran masih tersignal pada indikator Stochastic dan RSI yang berada pada oscillator overbought.

"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung terkonsolidasi dengan sedikit tekanan diakhir pekan dengan support resistance 6430-6500," ujar analis Reliance Sekuritas Indonesia di Jakarta, Jumat (25/1/2019).

Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya INKP, TKIM, INDF, MYOR, HOKI, ASII, ASRI, WIKA, SMRA.

Mayoritas indeks saham Asia ditutup menguat. Indeks TOPIX (+0.36%), HangSeng (+0.36%), Shanghai (+0.56%) dan KOSPI (+0.81%) menguat cenderung optimis sedangkan Indeks Nikkei (-0.09%) tertahan. Investor menunggu perkembangan terbaru dari pembicaraan perdagangan china yang akan kembali dilaksanakan minggu depan.

IHSG (+0.24%) menguat +15.48 poin kelevel 6466.66 dengan sektor Aneka Industri (+2.42%) dan Industri Dasar (+0.66%) memimpin penguatan sektoral. Investor asing kembali tercatat net buy 158.76 miliar rupiah seiring penguatan rupiah sebesar 0.13% kelevel Rp14170 per USD. saham ASII (+3.06%) memimpin kontributor penguatan terhadap IHSG dengan volume tinggi sekitar 1.7x dari rata-rata 30 hari perdagangan.

Bursa Eropa dibuka mayoritas menguat mengikuti bursa Asia. Indeks Eurostoxx (+0.52%), DAX (+0.42%) dan CAC (+0.56%) menguat setengah persen diawal sesi perdagangan. Saham-saham teknologi dan otomotif memimpin kenaikan di Eropa. Nilai tukar Euro melemah karena data ekonomi regional jatuh jauh dari perkiraan, menambah daya tarik obligasi jangka panjang. Pound memangkas kenaikan tiga hari karena intrik terhadap Brexit terus berlanjut. Sentimen selanjutnya investor akan menanti hasil pertemuan World Economic Forum, pertemuan tahunan para pemimpin global dalam bidang politik, bisnis dan budaya, berlanjut di Davos, Swiss. dan Bank Sentral Eropa memutuskan kebijakan moneter.