PoliticaWave: Jokowi-Maruf Unggul di Media Sosial pada Debat Pertama Capres

Oleh : Ridwan | Sabtu, 19 Januari 2019 - 13:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Debat pertama Capres-Cawapres tanggal 17 Januari 2019 menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh netizen. Tema debat yang pertama diusung yaitu mengenai Korupsi, Hak Asasi Manusia (HAM), Hukum dan Terorisme.

PoliticaWave merekam respon netizen di media sosial secara detil selama acara debat. Secara keseluruhan pasangan no. 01, Jokowi-Ma’aruf mendominasi percakapan netizen dengan jumlah percakapan sebesar 55%, dengan perbandingan 82% sentiment positif dan 18% sentiment negatif.

Sementara pasangan no. 02, Prabowo-Sandi mendapatkan jumlah percakapan sebesar 45% dengan sentiment positif sebesar 76% dan mendapat 24% sentiment negatif. 

PoliticaWave juga merekam percakapan netizen pada setiap segmen. Berikut statistik dari setiap segmen Debat.


SEGMEN 1

Pasangan Calon (Paslon) No. 01 Jokowi-Ma'ruf mendapat jumlah percakapan sebesar 68% dengan sentiment positif sebesar 75% dan mendapat 25% sentiment negatif. Sementara untuk Isu Positif, Jokowi menyampaikan optimisme terkait pemajuan hak ekonomi dan sosial, dan memaparkan semua tema dengan jelas. Sedangkan untuk Isu Negatif, Pemaparan Jokowi terlalu panjang. 

Paslon No. 02 Prabowo-Sandi mendapat jumlah percakapan sebesar 32% dengan sentiment positif sebesar 73% dan mendapat 27% sentiment negatif. Sementara untuk Isu Positif, Prabowo tidak membaca teks saat menyampaikan pernyataan pembukaan, dan berbagi dengan pernyataan dengan Sandiaga. Sedangkan untuk Isu Negatif, Pernyataan prabowo tidak sesuai dengan konteks tema debat, dan menyebar pesimisme. 


SEGMEN 2

Paslon No. 01 Jokowi-Ma'ruf mendapat jumlah percakapan sebesar 60% dengan sentiment positif sebesar 88% dan mendapat 12% sentiment negatif. Sementara untuk Isu Positif, Kepastian hukum menjadi prioritas utama, Gabungan fungsi legislasi, serta Pernyataan Jokowi tentang hoaks dari kubu Prabowo. Sedangkan untuk Isu Negatif, disinggung tidak membaca konstitusi UUD 1945 tentang hak DPR, terkait pengambilalihan kekuasaan legislatif, dan Ma'ruf Amien dinilai pasif. 

Paslon No. 02 Prabowo-Sandi mendapat jumlah percakapan sebesar 40% dengan sentiment positif sebesar 56% dan mendapat 44% sentiment negatif. Sementara untuk Isu Positif, Presiden adalah chief, penanggung jawab utama penegakan hukum. Sedangkan untuk Isu Negatif, Menolak gagasan Prabowo dengan cara menaikkan gaji PNS, Menyinggung Prabowo terkait kasus Ratna Sarumpaet, serta Menyinggung kasus HAM ‘98. 

SEGMEN 3

Paslon No. 01 Jokowi-Ma'ruf mendapat jumlah percakapan sebesar 54% dengan sentiment positif sebesar 79% dan mendapat 21% sentiment negatif. Sementara untuk Isu Positif, Rekrutmen ASN berdasarkan kompetensi, Gaji ASN sudah dianggap cukup, dan tunjangan disesuaikan dengan kinerja ASN, Pernyataan Ma’aruf terkait terorisme dan radikalisme. Sedangkan untuk Isu Negatif, Jawaban Ma’aruf Amin kurang memuaskan tentang radikalisme, Kritik pernyataan Jokowi terkait aparat dibekali tentang pemahaman HAM, Ma’aruf Amin dikritik karena kerap mengaitkan segala hal dengan Islam. 

Paslon No. 02 Prabowo-Sandi mendapat jumlah percakapan sebesar 46% dengan sentiment positif sebesar 71% dan mendapat 29% sentiment negatif. Sementara untuk Isu Positif, Menanggulangi aksi terorisme dimulai dari pendidikan ke pesantren. Sedangkan untuk Isu Negatif, Menyinggung kenaikan gaji aparat hukum, dan Menyinggung isu penculikan/aktivis 98. 

SEGMEN 4

Paslon No. 01 Jokowi-Ma'ruf mendapat jumlah percakapan sebesar 51% dengan sentiment positif sebesar 87% dan mendapat 13% sentiment negatif. Sementara untuk Isu Positif, Banyak menteri perempuan di kabinet pemerintahan Jokowi. Sedangkan untuk Isu Negatif, Pernyataan Presiden terkait menteri perempuan terkesan lebih mendahulukan gender dibanding kemampuan, dan Disinggung masih adanya tokoh parpol sebagai aparat penegak hukum. 

Paslon No. 02 Prabowo-Sandi mendapat jumlah percakapan sebesar 49% dengan sentiment positif sebesar 85% dan mendapat 15% sentiment negatif. Sementara untuk Isu Positif, Pernyataan Prabowo terkait kemampuan lebih utama daripada gender. Sedangkan untuk Isu Negatif, Menyinggung  statement Prabowo terkait perempuan tidak dapat dibanggakan/ diskriminasasi gender. 

SEGMEN 5

Paslon No. 01 Jokowi-Ma'ruf mendapat jumlah percakapan sebesar 52% dengan sentiment positif sebesar 87% dan mendapat 13% sentiment negatif. Sementara untuk Isu Positif, Pernyataan Jokowi mengenai 'beban masa lalu' dan, Singgung caleg yang merupakan mantan napi korupsi yang berasal dari partai paslon No. 02. Sedangkan untuk Isu Negatif, Perbedaan kebijakan impor antar menteri di kabinet paslon No. 01.

Paslon No. 02 Prabowo-Sandi mendapat jumlah percakapan sebesar 48% dengan sentiment positif sebesar 91% dan mendapat 9% sentiment negatif. Sementara untuk Isu Positif, Kesejahteraan pekerja birokrasi agar terhindar korupsi, dan Singgung perbedaan kebijakan impor antar menteri jokowi. Sedangkan untuk Isu Negatif, Disinggung terkait caleg Prabowo mantan koruptor. 

SEGMEN 6

Paslon No. 01 Jokowi-Ma'ruf mendapat jumlah percakapan sebesar 55% dengan sentiment positif sebesar 79% dan mendapat 21% sentiment negatif. Sementara untuk Isu Positif, Dukungan dari masing-masing pendukungnya terkait performance debat kedua kandidat. Sedangkan untuk Isu Negatif, Kedua paslon tidak mengikuti instruksi yang diberikan oleh moderator yaitu menyampaikan closing statement yg menyejukkan dan membangun.

Paslon No. 02 Prabowo-Sandi mendapat jumlah percakapan sebesar 45% dengan sentiment positif sebesar 79% dan mendapat 21% sentiment negatif. Sementara untuk Isu Positif, Dukungan dari masing-masing pendukungnya terkait performance debat kedua kandidat. Sedangkan untuk Isu Negatif, Kedua paslon tidak mengikuti instruksi yang diberikan oleh moderator yaitu menyampaikan closing statement yg menyejukkan dan membangun.

Dari hasil analisa diatas dapat kita simpulkan bahwa Pasangan Jokowi - Ma'ruf unggul di semua segmen Debat, baik dari sisi jumlah percakapan maupun sentimen positif.

Jokowi-Ma'ruf meraih percakapan positif terbesar di segmen 2. Hal ini dikarenakan pernyataan Jokowi terhadap Prabowo untuk tidak menuduh atau menyebarkan hoax yang dimana berhasil menarik perhatian netizen. Sedangkan, Prabowo meraih percakapan positif terbesar di segmen 5 dikarenakan kritikannya terhadap kebijakan impor yang berbeda antar menteri-menteri Jokowi.

Kemudian, Jokowi meraih percakapan negatif tertinggi di segmen 1 dikarenakan Jokowi tidak memberikan kesempatan kepada Ma'ruf Amin untuk berbicara serta pernyataan visi dan misi Jokowi dinilai terlalu panjang.

Sedangkan, Prabowo meraih percakapan negatif tertinggi di segmen 2, hal ini dikarenakan adanya statement terkait kenaikan gaji PNS yang menyinggung beberapa kalangan non-PNS serta kasus hoax Ratna Sarumpaet yang dibahas kembali.