Pertemuan Presiden Jokowi-PM Australia Tingkatkan Pariwisata

Oleh : Herry Barus | Jumat, 24 Februari 2017 - 12:31 WIB

INDUSTRY.co.id - Kupang- Pengamat ekonomi Dr James Adam, MBA mengharapkan pertemuan Presiden Joko Widodo dan PM Australia Malcolm Turnbull dalam lawatannya pekan depan ke Australia, dapat meningkatkan ekonomi Indonesia di sektor pariwisata.

"Kita berharap arus kunjungan wisatawan dari negeri Kanguru ke Indonesia terus bertambah setelah pariwisata Australia mengalami 'tourism booming'," katanya kepada Antara di Kupang, Jumat (24/2/2017)

Presiden Joko Widodo bersama rombongan akan berkunjung ke Australia pada akhir bulan ini untuk membicarakan berbagai kerja sama bilateral kedua negara, termasuk di antaranya pariwisata.

James Adam mengatakan kunjungan Jokowi ke Australia ini diharapkan dapat mendorong peningkatan bantuan ke Indonesia, terutama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di perbatasan RI-Timor Leste.

Dalam rapat koordinasi pengembangan segitiga pertumbuhan ekonomi (growth triangle) di Kupang pada Juni 2016 antara NTT, Timor Leste dan Darwin, Australia Utara juga membahas tentang perdagangan dan perekonomian di tiga negara itu.

Prof Ruth Wallace, perwakilan dari Charles Darwin University menyajikan hasil kajiannya untuk rencana pertumbuhan segitiga di kawasan tersebut.

Ada delapan poin yang direkomendasikan saat itu, yakni pemerintah mendorong penguatan fungsi institusi bisnis ketiga negara.

Kedua, pemerintah dan institusi bisnis harus mampu membuka kesempatan hubungan antarmasyarakat sebagai basis penguatan bisnis.

Ketiga, Indonesia dan Australia agar mendukung RDTL dalam Keanggotaan ASEAN. Keempat, menciptakan iklim yang mendukung perdagangan dan investasi lewat pengembangan pariwisata.

Kelima, menciptakan branding tourisme bersama agar bisa dijual ke luar. Hal ini penting untuk mengembangkan industri pariwisata sebagai salah satu pilar ekonomi.

Keenam, pertukaran tenaga kerja ketiga negara lewat pengembangan penelitian dan pendidikan juga pelatihan guna pengembangan SDM.

Ketujuh, kerja sama universitas ketiga negara terutama di bidang industri pertanian dan kelautan. Kedelapan, kerja sama di bidang industri peternakan yang lebih maju.