RKAP 2019, Pegadaian Tingkatkan Layanan untuk Nasabah

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 12 Januari 2019 - 19:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Pegadaian (Persero) menekankan pemantapan posisinya di industri keuangan dan upaya peningkatan layanan untuk nasabah di tahun ini.  Hal itu menjadi agenda penting dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pengesahaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019.

Direktur Utama Pegadaian (persero) Kuswiyoto mengatakan, RKAP 2019 yang bertemakan 'Becoming Digital Financial Company' mentargetkan agar perusahaan bisa lebih efektif dan efisien di era digital ekomomi. 

"Pemilihan tema RKAP disesuaikan dengan perlunya dukungan sumber daya internal yang memadai, kinerja channel distribution (cabang dan unit pelayanan, agen, Business Process  Outsourcing (BPO), dan Pegadaian Digital Service (PDS) serta peningkatan produktivitas," kata Kuswiyoto melalui keterangan tertulis yang diterima INDUSTRY.co.id, Sabtu (12/1/2019).

Selain itu, tambahnya, untuk mensukseskan program financial inclusion melalui perluasan channel distribution dan inovasi produk digital lending.

Kuswiyoto menjelaskan di RKAP 2019 Pegadaian menyusun strategic inisiative dalam mengembangkan usaha gadai dan non gadai, dengan mengembangkan produk-produk pergadaian yang inovatif. Hal ini dilakukan agar tidak kalah saing dengan gadai- gadai swasta yang semakin berkembang dan menambah sisi layanan bagi nasabah. Pemantapan strategi bisnis Pegadaian dimulai dari perbaikan kapabilitas, branch transformation, digital proses dan bisnis, serta inovasi produk.

"Inovasi produk yang kami akan lakukan antara lain Gadai Efek, Gold Card, Digital Lending, Pegadaian E-Wallet & Pegadaian Remittance, Amanah Korporasi, Rahn Umroh, Express Loan dan  Rahn Surat Berharga. Kami ingin nasabah Pegadaian merasa nyaman dengan layanan produk yang makin variatif,"  tambahnya.

Kuswiyoto menambahkan untuk proyeksi keuangan dan bisnis Pegadaian 2019 akan terus tumbuh. Pendapatan usaha diproyeksikan di tahun 2019 sebesar Rp 13,981 triliun atau tumbuh menjadi 21,3%, biaya usaha sebesar Rp 9,741 triliun atau 24,0%, laba usaha sebesar Rp 4.062 triliun atau 10,8%, dan laba setelah pajak sebesar Rp 3,018 triliun atau 10,8%.

Dari sisi operasional (bisnis) Pegadaian memproyeksikan Outstanding Loan posisi Rp 46,476 triliun atau 15,2 %, dan omset sebesar Rp 148,723 triliun atau 15,2%. Untuk rasio keuangan & WACOF gross profit margin 2019 diproyeksika menjadi 29% dari prognosa 2018 yang tercatat 32,11%. OSL Pegawai RKAP 2019 sebesar Rp 3,34 juta/orang dari prognosa 2018 sebesar Rp 3,08 juta/orang.

Menurut Kuswiyoto yang menjadi pemimpin baru di Pegadaian, proyeksi Non Perfoming Loan sebesar 2,5 % dari yang prognosa tahun sebelumnya (2018) 1,8%. WACOF RKAP 2019 sebesar 8,66% dari prognosa 2018 sebesar 7,60%. Dia optimis target RKAP 2019 dapat tercapai karena dukungan SDM yang berpengalaman di industri multifinance.