Solusi Antrian di Terminal Petikemas, Pelindo IV Genjot Pembangunan Dermaga Baru Makassar New Port

Oleh : Hariyanto | Selasa, 08 Januari 2019 - 12:14 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) terus menggenjot pembangunan dan pengerukan di dermaga baru Makassar New Port, guna menyelesaikan permasalahan antrian yang terjadi di Terminal Petikemas Makassar beberapa waktu belakangan ini. 

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV, Farid Padang mengatakan, percepatan pembangunan tersebut salah satunya untuk mempercepat pembangunan di Sulawesi Selatan dan Barat. 

Saat ini, pihaknya tengah mempersiapkan dermaga MNP untuk kedatangan kapal yang akan melakukan bongkar muat barang di salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut. Dengan demikian, kapal-kapal yang masih mengantre di Terminal Petikemas Makassar (TPM) dapat dialihkan ke dermaga MNP untuk segera melakukan bongkar muat barang.

“Secara total, progress pembangunan MNP Tahap I sudah mencapai 93,13% [per 4 Januari 2019]. Untuk Tahap 1 Paket A progressnya sudah 100%, Paket B 93,11% dan Paket C sudah mencapai 82,06%,” urai Farid, Selasa (8/1/2019).

Untuk mengendalikan antrian kapal, pihaknya akan melakukan optimalisasi receiving dan delivery kontainer di TPM agar kecepatan di dermaga seimbang dengan pengaturan kontainer di lapangan penumpukan. 

“Termasuk solusi lainnya adalah, mekanisme kapal di pelabuhan konvensional jika tambatannya kosong. Juga melakukan penataan kontainer pada container yard saat jam tidak sibuk, yaitu pukul 24.00 hingga 05.00,” lanjutnya. 

Selain itu, Pelindo IV juga akan melakukan truck losing untuk Full Container Load (FCL) maupun Less Than Container Load (LCL) yang langsung dapat keluar ke depo pelayaran masing-masing, agar aktivitas bongkar muatan akan lebih cepat dengan memisahkan bongkaran dan muatan dengan membuat block plan setiap kapal dengan optimasilisasi RTG pada setiap bongkaran dan muatan yang akan diangkut.

“Kami juga segera melakukan penetapan berthing window dengan maksimum 3 hari bongkar dan jumlah antrian 7 kapal. Juga passing grade yang dilewati, dikombinasikan dengan sistem first come dan first service agar semua pelayanan dapat dipenuhi dan mengurangi komplain,” tegasnya.