IHSG Melemah Enam Saham Disodorkan

Oleh : Wiyanto | Selasa, 08 Januari 2019 - 07:18 WIB

INDUSTRY.co.id -

Jakarta - Diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung melemah dengan support resistance 6231-6317. Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya TBLA, LSIP, MAPI, SIMP, INTP, UNTR.

"Secara teknikal IHSG bergerak menguat namun membentuk pola candle bearish belt hold dengan indikasi terkoreksi setelah mencapai level resistance. Indikator Stochastic bergerak pada area overbought dan membentuk pola dead-cross dengan momentum RSI yang cukup mahal menguatkan signal koreksi pada perdagangan selanjutnya," kata analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi di Jakarta, Selasa (8/1/2018).

Ekuitas Asia ditutup menguat pada perdagangan awal pekan. Indeks Nikkei (+2.44%), TOPIX (+2.81%), HangSeng (+0.82%) dan CSI (+0.61%) ditutup pada zona positif. Trader kembali beralik kepada aset beresiko setelah kekhawatiran diredam oleh Jerom Powell serta kebijakan moneter PBOC yang pro terhadap pertumbuhan ekonomi dunia dan pasar ekuitas. Greenback melemah pada mayoritas mata uang di Asia setelah pembicaraan baru antara AS dan China tentang perdagangan mencuat kepermukaan.

IHSG (+0.20%) menguat 12.68 poin kelevel 6287.22 dengan Aksi beli investor asing tercatat cukup besar 398.59 Miliar rupiah seiring penguatan Rupiah terhadap USD setelah intervensi Bank Indonesia mampu menutup IHSG menguat 1.31% kelevel Rp14.083 per USD. Sektor Keuangan (+0.42%) dan Infrastruktur (+1.19%) menjadi pemimpin kontributor penguatan IHSG dengan saham TLKM (+1.62%) dimana TLKM diperkirakan mencatatkan pertumbuhan penjualan secara CAGR 3 tahun terakhir tertinggi dari perusahaan sejenis 6.6% berbanding 2.4% dan Saham BBCA (+0.77%) menjadi lead kontributor sektor keuangan meskipun secara PER cukup mahal dibandingkan rata-rata 2 tahun terakhir di level 22x berbanding 19.7x dan 11.8x pada perusahaan sejenis. Indeks Keyakinan konsumen rilis diatas ekspektasi 127 berbanding 122.7 diperiode sebelumnya.

Ekuitas Eropa dibuka melemah. Indeks Eurostoxx (-0.36%), FTSE (-0.40%) dan DAX (-0.26%) bergerak pada zona negatif seiring tergelincirnya Poundsterling karena anggota parlemen AS berusahaan untuk menghindari Brexit yang tidak ada kesepakatan. Data penjualan ritel di german mengalami perlambatan seiring kinerja pabrik yang juga melambat dibawah ekspektasi. Sentimen selanjutnya investor akan lebih memperhatikan prospek pembicaraan AS-China dalam perdagangan dan Harga Minyak yang akan mencoba kembali pada level psikologis $50 perbarrel. Dari dalam negeri trader akan menanti data penjualan mobil.