Tahun Ini, Pegadaian Bidik Laba Rp 3,3 Triliun

Oleh : Ahmad Fadli | Kamis, 03 Januari 2019 - 16:30 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta -  PT Pegadaian (Persero) menargetkan laba bersih tumbuh double digit menjadi Rp3,3 triliun atau tumbuh 19,6% hingga akhir tahun 2019 ini dari prognosa 2018.

Sementara itu, total aset tumbuh 20,7% dari prognosa 2018 menjadi Rp64,2 triliun. Target pendapatan mencapai Rp14,4 triliun atau tumbuh 24,8% dari prognosa 2018. Sedangkan jumlah nasabah mencapai 12,3 juta atau tumbuh 23,4% dari prognosa 2018.

Direktur Utama Pegadaian Sunarso mengatakan, target pencapaian kinerja 2019 itu dipicu dengan rampungnya blue print 2019-2023 dan selesainya transformasi di perusahaan.

“Di dalam blue print Pegadaian 2019-2023 komposisi portofolio akan berubah untuk kinerja bisnis gadai dan nongadai sebesar 84% dan 16% secara bertahap menjadi 60% dan 40%. Tanpa meninggalkan bisnis utamanya, yaitu gadai,” kata Sunarso dalam rilisnya di Jakarta .

Selain itu, Pegadaian juga akan terus meningkatkan digitalisasi sistem dan produknya agar makin cepat dan efisien. Transformasi tersebut telah dirancang perseroan sejak 2018 kemarin dan secara paralel akan terus dilakukan melalui inovasi produk maupun layanan.

“Pengalaman sepanjang 2018, di mana kami merancang dan melakukan proses transformasi serta secara paralel melakukan inovasi produk dan layanan, berhasil menorehkan kinerja keuangan yang rata-rata tumbuh di atas 9%,” katanya.

Menutup 2018, perseroan mencatat kinerja yang positif. Laba bersih tumbuh 9,4% year on year (YOY) menjadi Rp2,7 triliun. Total aset tumbuh (YoY) 9,2% menjadi Rp53,2 triliun dan outstanding loan tumbuh (YoY) 9,4% menjadi Rp40,3 triliun.

Sedangkan pendapatan usaha Pegadaian tumbuh (YoY) 9,5% menjadi Rp11,5 triliun dan jumlah nasabah tumbuh (YoY) 9,4% menjadi 10 juta.

Sunarso menjelaskan, bisnis gadai saat ini menunjukkan perkembangan yang signifikan setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka bisnis gadai menjadi lebih terbuka dan makin kompetitif.

“Hal ini mendorong kami melakukan banyak terobosan inovasi produk dan layanan. Namun, kami tetap menjaga non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah yang makin menurun menjadi 1,3%,” akunya. Karena itu, manajemen tetap optimistis meski pada tahun politik fundamental ekonomi nasional cukup baik.

Sunarso juga menambahkan bahwa perseroan akan terus mengembangkan bisnis baru sesuai dengan potensi pasar dan pemanfaatan perkembangan teknologi. “Misal, penyaluran digital mikro dan consumer lending,” katanya.

Pegadaian saat ini terus mengembangkan inovasi - inovasi baru untuk memperluas pasar dan menunjang pelayanan terhadap nasabah, antara lain Pegadaian Digital Service (PDS), Investasi Emas, Gadai Syariah, Gadai Tanpa Bunga, dan memperbanyak jumlah agen Pegadaian untuk memperkuat inklusi keuangan.

“Saya berharap Pegadaian akan terus menjadi perusahaan yang tetap berkontribusi besar bagi masyarakat dan perekonomian nasional,” ungkap Sunarso