Kadin Minta Pemerintah Siapkan Formula Agar Serapan Anggaran Lebih Optimal

Oleh : Ridwan | Kamis, 23 Februari 2017 - 13:52 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta Pemerintah tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi walau dibayangi kebijakan rasionalisasi anggaran.

Pelemahan serapan anggaran ini yang membuat ekonomi susah tumbuh dengan baik. Walaupun anggaran besar, serapannya lemah tidak akan berdampak pada perekonomian.

"Pemangkasan atau apa namanya itu rasionalisasi, sebenarnya tidak terlalu menjadi soal, selagi serapannya optimal. Pemerintah harus mengoptimalkan serapan anggaran," ungkap Wakil Ketua Umum Kadin Kawasan Timur Indonesia, H Andi Rukman Karumpa kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta (23/2/2107).

Kadin meminta pemerintah menyiapkan formula agar serapan anggaran lebih optimal. Formulanya bisa punishment and reward bagi pelaksana anggaran atau perlindungan hukum bagi kuasa dan pelaksana anggaran. Pasalnya, ancaman kriminalisasi pengambil kebijakan dan pelaksana anggaran sangat kencang.

"Akibatnya, tidak ada yang berani jadi panitia tender atau ikut tender. Semua ketakutan," terangnya.

Pemerintah perlu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang mulai membaik. Konsistensi pertumbuhan ini mesti dijaga baik pada kuartal III dan VI nantinya. Secara siklus, kuartal III dan IV mestinya lebih baik, sebab berbagai proyek pemerintah sudah jalan dan pembayaran serta belanja makin kencang.

Kadin menilai, pemangkasan anggaran keuangan sebesar Rp133,8 triliun tidak terlalu mengganggu program pembangunan. Sebab pemangkasan hanya untuk pos-pos anggaran tidak terlalu penting dan bukan diambil dari pos anggaran yang produktif.

Ancaman melemahnya pertumbuhan ekonomi datang dari lemahnya serapan anggaran, daya serap anggaran belanja negara terus melemah dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2010 serapan anggaran sebesar 92,54% dari pagu anggaran sebesar Rp 1.125,15 triliun.

"Pada akhir 2015 lalu, serapan anggaran hanya sebesar 90,5% dari pagu anggaran Rp 1.984,10 triliun. Serapan cukup besar hanya terjadi pada tahun 2011 yakni sebesar 98,05% dari pagu anggaran sebesar Rp 1.294,99 triliun, " kata Andi.

Sementara itu, laju pertumbuhan menurut konsumsi pemerintah sempat menguat pada tahun 2013 yakni sebesar 6,75% namun kemudian anjlok pada 2014 hanya sebesar 1,16%. Pada 2015, sedikit membaik menjadi 5,38% dengan pertumbuhan ekonomi  sebesar 4,79%. Pada kuartal II-2016, mengejutkan, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,18%.

Dari data-data ini kita berkesimpulan bahwa serapan anggaran atau konsumsi pemerintah pemerintah harus tetap terjaga. Tapi juga serapannya berkualitas untuk menjaga momentum pertumbuhan," tutup Andi.