Jababeka Gelar Doa Bersama Lintas Agama untuk Musibah Selat Sunda dan Pesisir Banten

Oleh : Ridwan | Rabu, 02 Januari 2019 - 09:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Pasca Tsunami yang menyapu pesisir pantai Banten, PT Jababeka Tbk, selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung menggelar acara "DOA BERSAMA Lintas Agama" untuk Musibah Selat Sunda dan Pesisir Banten. 

Acara yang rencananya akan dihadiri oleh CEO PT Jababeka Tbk, Setyono Djuandi Darmono beserta para tokoh-tokoh lintas agama tersebut akan berlangsung di President Lounge, Menara Batavia, Jakarta, Rabu (2/1/2019).

Diharapkan dengan acara ini dapat memperatukan semua pihak untuk pemulihan Tanjung Lesung yang saat ini membutuhkan dukungan dari semua pihak, baik moral maupun material.

Selepas pasca tsunami yang menghantam Tanjung Lesung Jababeka selaku pengelola terus fokus kepada upaya pencegahan bencana di Tanjung Lesung. Diantaranya pentingnya alat peringatan dini, pemecah ombak, hingga pelatihan mitigasi bencana.

"Itu harus digalakan. Dan KEK kan sebenarnya wilayah percontohan, kalau ini digalakkan seluruh Banten ikut, KEK-KEK lain juga ikut. Itu lah yang dibahas tadi, semua dianggap pelajaran, saling belajar, enggak saling nyalahin," ucap SD. Darmono beberapa waktu lalu. 

Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan Kementerian Pariwisata, memiliki tiga hal strategi pemulihan destinasi pariwisata yang terkena dampak pasca tsunami. Yang pertama pemulihan dari sisi SDM atau Kelembagaan, lalu pemulihan destinasi dan yang terakhir adalah pemasaran.

Menpar Arief juga berharap masa pemulihan sendiri akan berlangsung tiga bulan untuk kembali normal. Mengapa tiga bulan? Karena bila melebihi tiga bulan, kata Menpar, pelaku industri sudah tidak kuat hal ini juga yang terjadi di Bali dan Lombok pasca bencana.

“Recovery harus secepat mungkin. Untuk Anyer dan sekitar saya prediksi satu bulan sudah mulai pulih. Pemerintah lah yang harus memulai. Karena bila pemerintah sudah masuk, kepercayaan masyarakat sudah tentu ikut,” kata Menpar.