Jababeka Pastikan Proses Evakuasi Jenazah dan Reskontruksi Bangunan Pasca Tsunami Terus Berjalan

Oleh : Ridwan | Selasa, 25 Desember 2018 - 17:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Tanjung Lesung, Jababeka selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung memastikan proses evakuasi korban tsunami akan terus berjalan.

"Hari ini kita temukan 2 jenazah dan dipastikan bukan tamu hotel melainkan dari penduduk sekitar yang ditemukan oleh Tim SAR relawan Pramuka Sukabumi dan Bekasi. Untuk evakuasi masih akan terus berjalan," kata Rully Lasahido, Managing Director Banten West Java (BWJ) di Tanjung Lesung, Banten (25/12/2018).

Ditambahkan Rully, pihaknya juga membuka kesempatan sebesar-besarnya kepada seluruh relawan untuk bisa membantu evakuasi ke seluruh lokasi di Tanjung Lesung. 

"Secara lengkap kita juga berikan dukungan bagi relawan di daerah Cikadu yang menjadi pos Komando Taktis untuk mensupport proses evakuasi," terangnya. 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, fokus kita dihari keempat ini ada dua yaitu, evakuasi korban yang masih memungkinkan untuk bisa ditemukan, dan proses pembersihan di area-area tertentu. 

Untuk reskontruksi bangunan, Rully melanjutkan, pihaknya telah melakukan indetifikasi demage yang dalam persiapan untuk segera menjalankan proses reskontruksi bangunan dan infrastruktur. 

"Kita berharap beberapa cottage dan hotel yang siap dipakai pada 1 Januari akan kita lakukan. Tim project kami besok akan datang untuk indentifikasi kerusakan bangunan yang nantinya akan menjadi mapping yang bisa dipakai untuk reskontruksi," imbuhnya. 

Menurutnya, pihaknya saat ini sedang melakukan proses identifikasi dari kerusakan bangunan. "Tim kita sedang lakukan identifikasi kerusakan bangunan, sudah cek satu per satu unit sambil mengumpulkan data kerusakan untuk bisa melakukan dan menentukan mana yang akan kita buka. Saya berharap 1 Januari 2019 bisa dibuka walaupun limited edition," kata Rully. 

Terkait penyetopan di destinasi terdampak bencana tsunami, Rully menjelaskan, ini hanya temporari saja. "Kemarin saya sudah bertemu dengan Tim Crisis Center (TCC) Kemenpar, ini hanya proses colling down saja. 1 Januari 2019 kita live, Insya allah mohon doa teman-teman dan stakeholder untuk kita coba live dan menjadi semangat kita untuk tetap maju dan bergerak," tutup Rully.