Jababeka Group Buka Posko Bantuan Tsunami Selat Sunda di Jakarta

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 24 Desember 2018 - 17:09 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Kawasan Industri Jababeka (KIJA) atau Jababeka Group selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung membuka posko bantuan yang ditempatkan di Jakarta, tepatnya di Menara Batavia, Jl KH Mas Mansyur. Pihaknya juga telah melakukan penolongan pertama pasca tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu 22 Desember 2018 lalu.

Chairman Jababeka Group, S.D Darmono mengaku secara langsung telah meminta kepada seluruh jajaran direksi untuk membatalkan perjalanan libur Natal dan Tahun Baru. Pihaknya mengkoordinasi semua unit usaha untuk membantu memberikan pertolongan pertama di Tanjung Lesung dan sekitarnya.

"Kami akan terus mendistribusikan bantuan makanan dan obat-obatan bekerjasama dengan unit-unit usaha kami. Dan Kami juga membentuk posko bantuan di Jakarta, yakni di Menara Batavia," kata Darmono dalam konferensi pers mengenai ‘Musibah Selat Sunda dan Pesisir Banten’ Senin (24/12/2018).

Adapun unit-unit usaha tersebut antara lain,Tidar Heritage Foundation,  Yayasan President University, LPPMC, Medical City, President Excecutive Club, bekerjasama dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

Ia menambahkan, meskipun tsunami menerjang perairan Selat Sunda termasuk Tanjung Lesung, pihaknya mengaku tidak ada penurunan jumlah wisatawan. Hanya saja yang ada hanyalah perubahan karakter dan tujuan dari pengunjung itu sendiri.

Jika semula pengunjung yang datang untuk berlibur bersma keluarga, kerabat serta rekan kerja. Kini pengunjung yang datang pasca tsunami merupakan peneliti-peneliti yang ingin mencari tahu mengenai fenomena Anak Gunung Krakatau yang kebetulan letaknya tidak jauh dari Tanjung Lesung.

Selain itu, jika biasanya orang yang datang adalah tujuannya untuk berenang, ber-snorkling dan bersenenang-senang. Kini orang yang datang merupakan ilmuwan yang ingin melakukan penelitian mengenai fenomena Anak Gunung Krakatau dan tsunami.

"Saya kira tidak akan ada perubahan, kalau kemarin biasanya yang datang itu pengen berenang sekarang yang datang itu ilmuwan," jelasnya.