Malam Ini di TIM Ada Pentas Ala Broadway Bunga Untuk Mira

Oleh : amazon dalimunthe | Sabtu, 22 Desember 2018 - 11:20 WIB

INDUSTRY.co.id - JAKARTA—Bagi yang ingin menghabiskan waktu malam ini (22/12) dan juga besok , Minggu (23/12), akan nada pementasan opera ala Broadway berjudul Bunga Untuk Mira. Ini merupakan karya kedua Mhyajo di tahun 2018.  Pagelaran berjenis pop musikal ini ditulis  Mhyajo setelah kembali dari New York, USA - pertengahan 2017 lalu.

Mhya menyiapkan musikal yang diharapkannya tidak seperti pertunjukkan musikal yang dikenal publik selama ini. Musikal ini terinspirasi oleh cerita legenda Nusantara, Bawang Merah dan Bawang Putih. Sebagai sutradara pertunjukkan Mia Johannes (Mhyajo) menawarkan sebuah konsep pertunjukkan baru yakni pementasan teater ala Broadway.

Teater broadway adalah jenis pertunjukkan yang biasa ditanpilkan di panggung pertunjukkan di Broadway, Ney York Amerika. Pementasan teater yang biasa memadukan tari dan musikal.

Dalam keterangannya kepada media di Teater Jakarta, Jum'at (21/12/2018) Mhyajo yang didampingi oleh para pemain, tim artistik, musik, penata tari dan produser menjelaskan, mementaskan tetater ala broadway merupakan sebuah tantangan luar biasa bagi dia dan timnya.

Persoalan pertama adalah bagaimana menarik perhatian masyarakat, khususnya generasi milenial untuk datang menyaksikan pertunjukkannya."Oleh karena itu kami mengemas teater musikal ini secara modern, untuk menarik minat generasi milenial," kata Mhya.

Namun kemasan yang ingin disampaikan membutuhkan kelengkapan dan tim yang harus menananganinya. Dan itu tidak bisa dikerjakan oleh orang-orang sembarangan. Mhya bersyukur banyak profesional yang mendukungnya tanpa harus membayar mereka secara profesional.

Mereka adalah:  penata gerak tari Ufa Sofura yang belum lama ini berkesempatan menjajal pementasan di Broadway, New York; Penata Musik Mondo Gascaro, Indra Prakarsa yang menangani orkestrasinya, dan kostum oleh Kleting."Kalau harus membayar mereka, tentu saya enggak sanggup. Untungnya mereka mau membantu saya dengan sukarela," tutur Mhya.

Menurut Mhya, pertunjukan Bunga untuk Mira berbeda dengan teater musikal pada umumnya. Dalam pertunjukkan ini dia mengadqptasi cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih secara bebas dan dikemas dalam imajinasi fiksi ilmiah.

"Saya mengganti nama dua tokoh utama Bawah Merah menjadi Mira, dan Bawang Putih menjadi Puti agar bisa diterima banyak orang. Saya juga akan mengaitkan benang merah kisah yang sama dengan cerita aslinya," jelas Mhya.

Pertunjukan "Bunga Untuk Mira" akan berlangsung live orchestra, begitu pula dengan nyanyian dari pemain. Untuk menggarap pertunjukan ini, Mhya menghadirkan tradisi musikal Broadway, dan membebaskan para pemusik untuk memberikan sentuhan apapun."Biarlah mereka bermain dengan imajinasi mereka. Mereka bole memberi sentuhan modern, pop, dan sampai dark. Saya menyebutnya, jaz fantasi," ujar Mhyajo.

Pementasan musikal ini akan menampilkan penyanyi Shae, Daniel Adnan, pemain harpa Maya Hasan, dan Johan Yanuar. Dalam pementasan ini, Maya Hasan tidak tampil sebagai pemain harpa, melainkan sebagai tokoh ibu berkarakter antagonis.

"Bagi saya teater sebenarnya bukan pengalaman baru. Saya pernah bergabung dengan teaternya Mas Slamet Rahardjo. Pementasan kali ini adalah semacam nostalgia sekaligus tantangan untuk tampil lagi dalam media yang berbeda," kata pemain harpa terkenal ini. (AMZ)