Kemenperin Targetkan 20 Ribu Santri Jadi Wirausaha Baru di Tahun 2020

Oleh : Ridwan | Selasa, 18 Desember 2018 - 12:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Kediri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin gencar menciptakan wirausaha baru di lingkungan pondok pesantren.

Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan bimbingan teknis (bimtek) dan fasilitasi bantuan mesin industri ke sejumlah pondok pesantren di Indonesia salah satunya Ponpes Lirboyo, Kediri. 

Bantuan diserahkan langsung oleh Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jendral Industri Kecil dan Menengah (IKM). 

Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih menilai para santri di pondok pesantren memiliki potensi tinggi dalam berwirausaha.

"Melalui program ini, kami memiliki target melahirkan 20 ribu orang santri wirusaha pada akhir tahun 2020 mendatang. Sehingga Indonesia menjadi negara maju dengan indikator 4 persen warganya berwirausaha akan dicapai," kata Gati saat mengunjungi Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri (17/12/2018). 

Selain itu, tambah Gati, program ini bertujuan meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) bertalenta di lingkungan Ponpes. Sehingga dapat menjadi bekal santri untuk belajar mandiri dan berwirausaha sebelum terjun ke masyarakat.

"Mereka bisa menjadi agen pengembangan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat," imbuh Gati.

Selain itu, Kemenperin telah menyiapkan beberapa program untuk mengembangkan pemberdayaan ekonomi berbasis ponpes. Program ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan di kalangan santri maupun alumni santri. Program ini juga akan dilengkapi edukasi terkait teknis produksi, jejaring, dan manajemen.

Ada pula beberapa bimbingan teknis yang disertai dengan fasilitas bantuan mesin dan peralatan di ponpes. Seperti peralatan pengolahan daur ulang sampah, bantuan mesin peralatan dipo air minum isi ulang, dan bantuan mesin peralatan di bidang pengolahan roti.

Secara keseluruhan, ada 40 santri yang dibekali kompetensi dalam bidang produksi serta manajemen usaha. Sementara pesantren Lirboyo memiliki jumlah santrisebanyak 23.586 orang.

Ponpes ini juga mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya dengan memiliki beberapa unit usaha industri, diantaranya pengolahan daur ulang sampah, depo air minum isi ulang, serta pengolahan roti, unit pengolahan sampah.

Misalnya saja unit pengolahan sampah, kini bisa memproduksi 1,7 ton dalam satu bulan dan mendapatkan hasil sebesar Rp 17 juta. Sedangkan pembuatan roti, bisa memproduksi sebanyak 1.000 roti per hari dan menghasilkan omzet sebesar Rp 1,5 juta/hari.

"Ini membuktikan potensi yang luar biasa dimilki oleh para santri dan membuktikan bahwa mereka mampu untuk menjadi wirausaha yang hebat," pungkas Gati.

Gati berharap sinergi yang dibangun antara Kementerian Perindustrian dengan Ponpes Lirboyo ini dapat meningkatkan jumlah wirausaha industri baru. Serta berkontribusi mengembangkan pemberdayaan ekonomi berbasis pondok pesantren yang pada akhirnya berdampak positif terhadap ekonomi nasional.