Menteri KKP Susi Tekankan Peningkatan Produksi Perikanan Berkelanjutan

Oleh : Herry Barus | Senin, 17 Desember 2018 - 17:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengemukakan bahwa pihaknya menekankan pentingnya melesatkan produksi perikanan yang menggunakan prinsip-prinsip berkelanjutan guna mengembangkan sektor kelautan dan perikanan nasional.

"(Kami ingin) perikanan maju pesat, naik dan berkelanjutan, itu yang paling penting," kata Susi Pudjiastuti dalam acara Refleksi 2018 dan Outlook 2019 Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang digelar di Gedung Mina Bahari (GMB) IV, Kantor KKP, Jakarta, Senin (17/12/2018)

Menurut dia, kebijakan berkelanjutan seperti yang dilakukan di bidang perikanan tangkap merupakan hal yang selaras dengan Presiden Joko Widodo.

Berdasarkan data KKP, pertumbuhan produksi perikanan pada periode triwulan I-III (jadi minus triwulan IV) mengalami peningkatan dari 5,36 juta ton pada tahun 2015, 5,64 juta ton pada 2016, 6,12 juta ton pada 2017, dan 6,24 juta ton pada 2018 ini.

"Pertumbuhan PDB (Produksi Domestik Bruto) perikanan khusus menunjukkan kebijakan KKP sudah 'unbeatable' (tidak terkalahkan)," ucapnya kepada awak media.

Menteri Kelautan dan Perikanan memaparkan, biasanya periode tangkap ikan pada musim barat adalah sekitar Oktober-November, sehingga biasanya pada kuartal terakhir produksinya akan tinggi sekali.

Apalagi, ia berpendapat data yang ada pada saat ini ada kemungkinan sekitar 30-40 masih ada yang belum terlaporkan karena diduga masih banyak yang melakukan "transhipment" (alih muatan) di tengah laut.

Menteri Susi juga menegaskan bahwa pihaknya tetap menutup operasional kapal ikan asing di wilayah perairan nasional karena dengan kapal milik Indonesia saja dinilai sudah bisa meningkatkan produksi perikanan.

Sekjen KKP Nilanto Perbowo kepada Antara menuturkan, produksi perikanan tangkap di laut, pada periode Januari-September 2018, mengalami pertumbuhan sebesar 4,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Januari-September 2017.

"Produksi perikanan terus mengalami perikanan, terutama dari perikanan laut," kata Nilanto.

Untuk itu, ujar dia, diharapkan warga juga dapat mengonsumsi ikan lokal dan jangan impor, karena sejumlah komoditas seperti dori impor diketemukan mengandung zat aditif.

Di perikanan budidaya, berbagai komoditas juga mengalami peningkatan produksi, seperti komoditas ikan gurame, ikan lele, ikan patin, udang, dan ikan nila.

Sedangkan produksi perikanan budidaya yang berasal dari rumput laut dilaporkan mengalami penurunan karena di beberapa sentra rumput laut dinilai banyak budidaya yang rusak terkena lumput dan penyakit akibat dampak pengaruh perubahan cuaca.

"Karena perubahan cuaca menimbulkan perubahan temperatur dan salinasi secara signifikan, maka penyakit akan menyerang," paparnya.