Melihat Lebih Jauh Kondisi Pasar Global dan Domestik Menuju Kuartal Pertama 2019

Oleh : Ridwan | Senin, 17 Desember 2018 - 12:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menuju perayaan Natal dan tahun baru 2019 pasar dihadapkan pada rangkaian peristiwa menggemparkan baik secara global maupun secara domestik.

Pasar secara global dihadapkan pada banyak hal yang cukup berisiko, seperti peristiwa perang dagang antara Amerika dan China, isu-isu politik di Eropa dan voting Parlemen Inggris terkait proposal Brexit yang sebelumnya diagendakan pada tanggal 11 Desember kembali ditunda. 

Jasper Lawler, Head of Research dari London Capital Group mengatakan, menjelang Natal dan pergantian tahun sangat sulit untuk menentukan waktu yang tepat di pasar pada saat ini, tetapi secara fundamental kami pikir pasar telah meningkat secara artifisial karena suku bunga global yang lebih rendah.

"Pasar telah ditopang oleh easy money dan siap untuk koreksi substansial ketika suku bunga naik, atau saat ini, kemudian setelah leg berikutnya yang lebih tinggi," kata Jasper melalui keterangan persnya yang diterima Industry.co.id di Jakarta (17/12/2018).

Ia juga menambahkan, secara ekonomi Indonesia akan merasakan sisi positif dari perang dagang antara Amerika dan China. Sebagai negara yang berorientasi ekspor, Indonesia dapat memperoleh beberapa pasar impor AS dari China dimana barang-barang sekarang lebih mahal karena tarif. 

"Namun, jika perang dagang ini meningkat secara serius, yang mana menurut kami mungkin terjadi, maka itu dapat berdampak negatif terhadap Indonesia melalui perlambatan arus investasi global," terangnya. 

Di kain sisi, tambah Jasper, kekacauan Brexit memperkuat salah satu ketakutan terbesar Wall Street yakni memperlambat pertumbuhan global. Jerman dan Jepang sudah dalam kontraksi ekonomi, sementara ekonomi China tengah menderita akibat gelombang tarif. 

"Tapi hal tersebut menjadi menarik bagi pasar saham dan berbagai instrumen didalamnya. Ini merupakan waktu yang tepat untuk menyusun strategi jangka pendek dan menengah," tuturnya 

Untuk prediksi kami di kuartal pertama tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Chinese Yuan (USD/CNH) = 7.3 di Q1 2019 
2. Indonesia IDX index = 560 by di Q1 2019
3. Indonesia Rupiah (USD/IDR) = <14,000 di Q1 2019. 

Sedangkan 5 instrumen yang wajib diperhatikan pada kuartal pertama 2019 adalah: 
1. Gold – Tren naik jangka panjang baru bisa dimulai di atas $1400 per oz.
2. British Pound – Brexit menciptakan peluang jangka panjang untuk dibeli dengan harga yang murah.
3. Alibaba – Jika perang dagang mereda, maka harga murah vs FAANG (Facebook, Apple, Amazon, Netflix, Google).
4. Facebook – Angka pengguna akan mulai menurun untuk jangka panjang, karena pengguna yang lebih muda akan mencari media sosial alternatif lainnya.
5. Apple – Jika perang dagang berlanjut, iPhone yang dibuat di China akan terpengaruh dan permintaan konsumen China tetap diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan Apple.