Pendapatan Seluler Turun Hampir 30%, Indosat per September 2018 Rugi Rp1,5 Triliun

Oleh : Abraham Sihombing | Jumat, 14 Desember 2018 - 10:44 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Pendapatan operasional telepon seluler PT Indosat Ooredo Tbk (ISAT) turun 29,7% menjadi Rp13,18 triliun sepanjang Januari-September 2018 dibandingkan periode yang sama pada 2017 sebesar Rp18,75 triliun.

Itu disebabkan oleh penurunan pendapatan telepon, penurunan pendapatan di layanan data pesan pendek (SMS data) dan penurunan layanan bernilai tambah (Value Added Services/VAS).

Kondisi tersebut mengakibatkan ISAT mengalami kerugian sebesar Rp1,54 triliun pada sembilan bulan pertama 2018 dibandingkan laba sebesar Rp1,09 triliun di periode yang sama pada 2017.

Pendapatan konsolidasi ISAT per September 2018 terpangkas 25,7% menjadi tinggal Rp16,77 triliun dibandingkan periode yang sama pada 2017 sebesar Rp22,57 triliun. Adapun kontributor terbesar bagi pendapatan konsolidasi ISAT sepanjang periode tersebut berasal dari bisnis layanan seluler dengan porsi hingga mencapai 78%.

Sedangkan, bisnis layanan multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) memberikan kontribusi sekitar 18% terhadap pendapatan konsolidasi perseroan. Sedangkan bisnis layanan telekomunikasi tetap memberi kontribusi 4%.

Pendapatan ISAT dari bisnis MIDI tergerus 3,7% menjadi tinggal Rp3,03 triliun. Kondisi itu dikarenakan perseroan tidak mengkonsolidasikan kinerja PT Artajasa Pembayaran Elektronis (APE), anak usaha Indosat Ooredo di sektor pembayaran secara elektronis atau digital.

Sementara itu, pendapatan dari bisnis telekomunikasi tetap tertekan 18% hingga menjadi Rp568 miliar. Penurunan pendapatan di bidang pengoperasian seperti ini disebabkan oleh terpangkasnya jumlah trafik telepon yang masuk (incoming call). (Abraham Sihombing)