Obligasi Diperkirakan Akan Lanjutkan Penurunan

Oleh : Wiyanto | Jumat, 14 Desember 2018 - 08:13 WIB

INDUSTRY.co.id

-

Jakarta - Laju imbal hasil obligasi dalam negeri masih berpeluang melanjutkan penurunannya seiring imbas penurunan obligasi global. Di sisi lain, penurunan imbal hasil juga terlihat pada obligasi Eropa seiring langkah ECB yang akan mengakhiri program stimulus pembelian obligasi. Diharapkan kenaikan Rupiah masih dapat berlanjut sehingga turut mendukung kenaikan pada pasar obligasi dalam negeri.

"Kembali diharapkan sentimen dari dalam negeri masih ada yang lebih positif sehingga mampu mengurangi potensi pelemahan. Meski demikian, tetap cermati dan waspadai terhadap sentimen yang dapat membawa pasar obligasi melemah kembali," ujar analis Pasar Modal Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (14/12/2018).

Masih positifnya laju Rupiah berimbas pada kembali meningkatnya laju pasar obligasi dalam negeri. Pelaku pasar memanfaatkan kondisi tersebut untuk kembali melakukan aksi belinya. Di sisi lain, adanya rilis inflasi dan beberapa data AS sebelumnya yang di bawah ekspektasi memberikan penilaian berkurangnya dorongan The Fed untuk menaikan tingkat suku bunganya. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun 6,09 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun 7,05 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun 1,90 bps.

Laju pasar obligasi cenderung bergerak turun. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo 5 tahun dengan harga 91,45% memiliki imbal hasil 7,95% atau turun 0,11 bps dari sebelumnya di harga 91,45% memiliki imbal hasil 8,07%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo 20 tahun dengan harga 91,85% memiliki imbal hasil 8,35% atau turun 0,10 bps dari sehari sebelumnya di harga 90,92% memiliki imbal hasil 8,46%.

Pada Kamis (13/12), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,43 bps di level 107,11 dari sebelumnya di level 107,65. Adapun, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,19 bps di level 104,49 dari sebelumnya di level 104,29. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 8,09% dari sebelumnya di level 8,20% dan US Govnt bond 10Yr di level 2,91% dari sebelumnya di level 2,92% sehingga spread di level kisaran 518,5 bps lebih rendah dari sebelumnya 528,3 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi cenderung tetap. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak di kisaran level 9,88%-9,92%. Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,20%-10,25%. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,93%-11,98%, dan pada rating BBB di kisaran 14,30%-14,45%.