Siapkan Langkah Strategis, SSIA Optimis Kondisi Bisnis Membaik di 2019

Oleh : Ridwan | Kamis, 13 Desember 2018 - 17:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, PT Surya Semesta Internusa Tbk, (IDX: SSIA) optimis kinerja perusahaan pada tahun 2019 akan membaik seiring dengan insentif-insentif yang dikeluarkan pemerintah serta beberapa proyek strategis yang telah dipersiapkan oleh perusahaan.

Hal tersebut disampaikan oleh Head of Investor Relations PT Surya Semesta Investama Erlin Budiman disela-sela Media Breafing di Jakarta, Kamis (13/12/2018).

Erlin memperkirakan penyerapan lahan kawasan industri akan semakin membaik pada tahun 2019. bahkan beberapa pihak memperkirakan pertumbuhan penjualan lahan kawasan industri pada 2019 sebesar 10 sampai 15 persen.

"Setelah mengalami tren yang tak kunjung membaik sejak tahun 2015, kami yakin tahun depan (2019) kondisi akan embaik," kata Erlin.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar beberapa waktu lalu yang memproyeksikan bahwa serapan lahan kawasan industri akan membaik pada tahun 2019. Hal ini seiring dengan meningkatnya industri manufaktur nasional, sehingga kebutuhan akan lahan kawasan industri juga semakin meningkat.

"Serapan lahan kawasan industri akan terus meningkat khususnya di sekitar Bekasi Selatan, Karawang sampai ke Subang," terang sanny.

Ditambahkan Erlin, meski banyak investor yang memilih wait and see selama 2019 akibat bersamaan dengan tahun politik di Indonesia, pihaknya telah mempersiapkan beberapa langkah strategis yang akan berkontribusi positif dalam jangka waktu panjang diantaranya yaitu pengembangan kawasan Subang City of Industry.

"Hingga September 2018, SSIA telah berhasil membebaskan lahan seluas 1.034 hektare (Ha) dari target pengembangan lahan seluas 2.000 ha di Subang, Jawa barat," ungkapnya.

Bahkan, lanjut Erlin, pihaknya juga telah menggandeng PT Jasa Marga untuk menginisiasi ruas jalan tol Subang-Panimban yang akan menghubungkan kawasan industri dengan industrial port berkapasitas 3,75 juta TEUs pada tahap I.

Dari sisi lini bisnis hospitality, melalui anak usaha PT Batiqa Hotel Management (BHM) akan terus melakukan ekspansi bisnis perhotelan. Saat ini, Batiqa Hotel Management telah mengoperasikan tujuh hotel dengan standar bintang tiga dengan total 889 kamar.

"Kedepan, BHM akan mengoperasikan tiga hotel baru yang salah satunya berkonsep resort," imbuh Erlin.

Erlin optimis beberapa langkah strategis tersebut akan berkontribusi dalam memperbesar recurring income perusahaan dalam jangka panjang. "Disamping itu, kami juga berkomitmen untuk terus melakukan maintenance lini-lini bisnis yang selama ini telah berjalan baik diantaranya, kawasan industri Suryacipta City of Industry Karawang serta lini bisnis konstruksi yang selama ini digawangi oleh PT Nusa Raya Cipta," papar Erlin.

Selain itu, sebagai pengelola kawasan industri Suryacipta Karawang, SSIA telah berhasil mempertahankan tingkat occupancy rate di bawah 85 persen. "Ini merupakan hasil dari kerja keras perusahaan dalam menjaga tenat-tenat yang berada di kawasan industri seluas 1.400 ha tersebut," katanya.

Dari sisi kinerja, SSIA membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 2,6 triliun di sembilan bulan pertama 2018. Capaian ini menignkat sebesar 12,9 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,3 triliun. Adapun peningkatan ini dikontribusi dari pendapatan di unit usaha konstruksi dan perhotelan sebesar 22,9 persen dan 9,8 persen di kuartal III-2018. Meski dilain sisi,unit usaha properti mengalami penurunan sekitar 30,5 persen akibat tidak adanya penjualan lahan di kuartal III-2018.

Disisi lain, pada kuartal III-2018 laba bersih SSIA mengalami penurunan 105,3 persen menjadi Rp 65,6 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 1,2 triliun. Penurunan tersebut disebabkan oleh pendapatan dari unit usaha properti yang mengalami penurunan.

"Meski berada di tahun politik, perusahaan yakin kondisi ekonomi dan bisnis di 2019 akan mengalami kemajuan," tutup Erlin.