Didukung Sumber Daya Alam dan Permintaan Domestik, Sektor Mamin Miliki Potensi Pertumbuhan Besar

Oleh : Hariyanto | Rabu, 12 Desember 2018 - 14:17 WIB

INDUSTRY.co.id - Banten - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Sektor makanan dan minuman Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar karena didukung oleh sumber daya alam yang berlimpah dan permintaan domestik yang besar.

"Industri minuman mampu menunjukkan kinerja yang membanggakan, dengan pertumbuhan sebesar 10,19% pada periode Januari-September tahun 2018," kata Menteri Airlangga pada peresmian Fasilitas Produksi Jus dengan Teknologi High Pressure Processing (HPP) PT. Sewu Segar Primatama di Banten, Rabu (12/12/2018).

Capaian tersebut, lanjut Menteri Airlangga, jauh di atas pertumbuhan industri nasional yang mencapai 5,17% di periode yang sama. Menperin mengatakan, peran industri makanan dan minuman dalam perekonomian Indonesia juga sangat signifikan.

"Hal ini terlihat dari kontribusi sektor makanan dan minuman sebesar 35,73% terhadap PDB Industri Non Migas atau 6,31% terhadap PDB Nasional, pada triwulan III tahun 2018. Pertumbuhan ekspor periode Januari-September tahun 2018 untuk industri makanan tumbuh sebesar 3,22% dan untuk industri minuman tumbuh sebesar 13,00%," kata Menperin.

"Berdasarkan fakta tersebut menunjukkan suatu harapan bagi kita, untuk masa mendatang, industri makanan dan minuman nasional akan terus menunjukan perkembangan yang positif dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional," lanjut Menteri Airlangga.

Kementerian Perindustrian memiliki target roadmap 4.0 di sektor industri makanan dan minuman adalah Indonesia menjadi pemain utama industri makanan dan minuman di dunia.

"Fokus produk pada 3-5 tahun ke depan salah satunya adalah olahan buah dan sayuran dengan tujuan utama mengurangi ketergantungan impor bahan baku produk pertanian meningkatkan efisiensi di seluruh rantai nilai industri melalui penerapan Industri 4.0," kata Menperin.