Tanam Modal Rp 3 Triliun, Investor Tiongkok Akan Bangun Disneyland di Kawasan Industri Jababeka

Oleh : Ridwan | Sabtu, 08 Desember 2018 - 13:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Bandung, Investor Tiongkok akan segera membangun kawasan taman hiburan Disneyland di Kawasan Industri Jababeka Cikarang, Kabupaten Bekasi dengan total investasi mencapai Rp 3 triliun. 

“Ada rencana investasi Rp 3 triliun untuk bikin kawasan wisata di Jababeka di Cikarang. Jadi seperti Disneyland. Itu investasinya dari Tiongkok,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung (7/12/2018).

Ridwan Kamil mengatakan, dirinya mendukung rencana membangun kawasan wisata tersebut di Jababeka. “Saya kira itu positif, karena sejalan dengan semangat provinsi Jawa Barat sebagai provinsi pariwisata,” kata dia.

Ridwan Kamil mengatakan, pengelola kawasan industri Jababeka mengaku masih tersedia lahan untuk investasi pariwisata tersebut. "Kan lahannnya masih ada 1.000 hektare kosong. Konsepnya enggak tahu, baru niat bisnis saja belum ke teknis,” ujarnya.

Ia menjelaskan, rencana tersebut harus diapresiasi dan jangan dinilai negatif adanya keikutsertaan asing dalam mengoptimalkan pembangunan Jawa Barat.

“Kalau saya sebagai gubernur mah welcome, karena sejalan dengan visi pariwisata. Pariwisata kan ada pariwisata alami ada pariwisata buatan, Disneyland kan (pariwisata) buatan,” tuturnya. 

Menurut pria yang sering disapa Kang Emil ini, dari segi tata ruang masih dimungkinkan membangun kawasan wisata di dalam kompleks Jababeka.

“Disebut kawasan itu multifungsi. Dominasinya industri. Bukan berarti tidak boleh ada sekolah dan rumah. Bukan tidak boleh ada mall dan rekresi. Cuma prosentasenya, secukupnya,” kata dia.

Sementara itu, Asisten Daerah Bidang Ekonomi Dan Pembangunan Jawa Barat, Eddy Iskandar Muda Nasution mengatakan, areal Theme Park di Jababeka itu rencanya di kawasan lapangan golf di kawasan industri tersebut.

“Ada 30 hektare dari kawasan Lapangan Golf itu mau dibuat Theme Park. Ada yang mau masuk ke sana,” kata dia di Bandung. 

Eddy mengatakan, pengelola kawasan industri tersebut juga menyatakan minatnya untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). “Ada upaya mendorong itu,” tutur Edy.