1.500 PNS Ikuti Diklat IT Optimalkan Pelaksanaan e-government

Oleh : Ahmad Fadli | Selasa, 21 Februari 2017 - 12:00 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Sebanyak 1.500 Aparatur Sipil Negara (ASN) telah mengikuti pelatihan information technology (IT) guna menunjang pengembangan e-government baik dari level operasional, tactical maupun strategy.  Pelatihan ini merupakan kerja sama Kemenkominfo dengan Lembaga Administrasi Negara atas  bantuan dana hibah dari Korea International Cooperation Agency (KOICA).

“Kami telah berhasil melakukan 50 diklat selama tahun 2015 hingga 2016. Dalam kegiatan tersebut telah dilatih 1.500 aparatur sipil pemerintah dari Indonesia dan 30 aparatur dari pemerintah Timor Leste,” kata Nusirwan Kepala BPPTIK Kominfo dalam laporan akhir IT Capacity Building Training on Government Officials di Balai Kartini, Selasa (21/2/2017).

Kata Nusirwan, dari pelatihan tersebut mereka dibekali materi seperti Chief Information Officer (CIO), Manager, Training of Trainers, Developer dan Operator.  Jadi diharapkan pelatihan bagi para pegawai negeri sipil agar semakin melek TIK.

“Sumber daya manusia itu bagian penting dalam penerapan e-government. Jadi kami coba menembangkan kemampuannya, sehingga penerapan e-government dapat mudah terlaksana,” jelas dia

Sementara itu, Kepala Litbang SDM BPPTIK, Basuki Yusuf mengutarakan dengan banyaknya peserta aparatur sipil pemerintah yang mengikuti program TIK bukan berarti e-government pemerintah rendah, tapi kurang berjalan cepat dibandingkan dengan negara lain.

“Saat ini Indonesia berada diperingkat kelima tingkat pelaksanaan e-government nya di Asia Tenggara, setelah Singapura, Malayasia, Filipina, Brunai Darussalam dan Indonesia,” paparnya

Lanjutnya, pelatihan ini diharapkan memberikan update pengetahuan untuk pengembangan implementasi e-government bagi masing-masing institusi. “Kedepannya kami berharap pemerintah daerah melakukan hal serupa berupa training center dengan pelatihan bersama BPPTIK,” ucapnya

Deputy Resident Representative dari KOICA, Lee Young In juga menyatakan optimismenya mengenai program Information Technology Capacity Building for Central and Local Government. Indonesia dinilainya berpotensi menjadi negara yang unggul dalam bidang e-Government dan menjadikan TI sebagai budaya di dalam pemerintahan.

“Pelatihan TI bagi aparatur pemerintah bukan hanya bermanfaat bagi user dan institusinya, namun konsumen juga bisa menikmati pelayanan yang lebih baik,” ujar dia.