Simulasi Manasik Haji Perekat Ukhuwah Antara Santri, Guru dan Wali Murid

Oleh : amazon dalimunthe | Rabu, 28 November 2018 - 12:11 WIB

INDUSTRY.co.id - JAKARTA-- Pendidikan anak  di usia dini atau kerap disebut usia emas (golden age), adalah yang paling  menentukan masa depannya. Sehingga penting meletakkan nilai-nilai etika, berdasarkan ajaran agama (Islam), agar seluruh potensinya tumbuh dan berkembang secara maksimal.

“Pentingnya mengajarkan nilai-nilai agama sejak dini kepada anak. Membekali anak-anak dengan pendidikan ilmu agama sejak dini dapat membantu mereka untuk membedakan mana yang baik dan mana yang salah ketika beranjak dewasa,” ujar Kepala Kantor Kementerian Agama, Kota Jakarta Timur, H. Misbak, M.Pd, saat menghadiri kegiatan Simulasi Manasik Haji (SIMAJI) Santri TKQ/TPQ se-Kota Jakarta Timur, di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Simulasi Manasik Haji (SIMAJI) 2018 ini, diselenggarakan Kelompok Kerja Taman Kanak-Kanak al-Quran (TKQ) dan Taman Pendidikan al-Quran (TPQ) Kota Jakarta Timur, di bawah Kementerian Agama Kota Jakarta Timur. Diikuti kurang lebih 1.686 peserta santri cilik, 282 guru pendamping, serta melibatkan 71 lembaga TKQ/TPQ se-Kota Jakarta Timur.

“Tujuan kegiatan ini untuk menanamkan sikap religius terhadap anak usia dini. Diantaranya, memanamkan nilai agama dan moral kepada anak-anak sejak dini dengan memahami prosesi Ibadah haji,” ujar Ketua Kelompok Kerja TKQ/TPQ Jakarta Timur, Dadan Hamdani, M.Pd.I, saat mendampingi anak-anak melaksanakan simulasi manasik Haji. 

Kegiatan Simulasi Manasik Haji (SIMAJI), kata Dadan, dapat mengenalkan pelaksanaan ibadah haji sejak dini kepada anak-anak, baik materi, praktek dan beberapa tata tertib ibadah haji. “Praktek manasik haji sangat penting diperkenalkan kepada anak-anak usia dini agar menjadi bekal iman dalam membangun pemahaman nilai-nilai agama sejak dini untuk masa depannya. Melatih anak untuk dapat bersabar disiplin, dan saling tolong menolong. Serta sebagai ajang untuk mempererat ukhuwah islamiyah di antara peserta didik, guru dan wali murid,” ujarnya.

Selain Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Timur, ikut hadir dalam kegiatan ini, antara lain, Kepala Bidang Pakis Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta, Drs. H. Wahyudin, M.Pd, Kasubag Tata Usaha Kantor Kemenag Kota Jakarta Timur, H. Marsakil Daulay, SE., MM, Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kemenag Kota Jakarta Timur, H. Sapto Udiono, S.Pd.I, Ketua POKJA TKQ/TPQ Provinsi DKI Jakarta, H. Syaefuddin Zuhri, MA, serta Ibrahim, Plt. Camat Duren Sawit mewakili Walikota Jakarta Timur. 

Pada kesempatan tersebut, Ketua Pelaksana Simulasi Manasik Haji (Simaji) 2018, Narin, S.Pd.I, menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program POKJA TKQ/TPQ Kota Jakarta Timur yang melibatkan TKQ/TPQ di seluruh Kecamatan yang ada di kota Jakarta Timur.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mempraktekkan secara langsung materi pembelajaran tentang ibadah haji yang sudah dipelajari anak-anak di lembaga TKQ/TPQ secara teori. Dari mulai cara mengenakan pakaian Ihram (pakaian Haji), lalu Ihram dari mîqât (batas waktu dan tempat yang ditentukan untuk melakukan ibadah haji dan umrah).

“Setelah itu Wukuf di Arafah, Tawaf ifâdah, Sa'i, melontar jumrah, Mabît (menginap) di Mudzdalifah, Mekkah, Mabît di Mina, dan Tawaf wada' (tawaf perpisahan). Melalui SIMAJI anak-anak secara langsung praktik manasik agar hubungan teori dan praktek dapat lebih difahami oleh para santri,” terang Narin, S.Pd.I.(AMZ)