Indonesia Rangking Ketiga Importir Peralatan Mesin

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 30 November 2016 - 15:21 WIB

INDUSTRY.co.id - Kemampuan industri dalam negeri untuk menciptakan, membuat dan memproduksi mesin yang dibutuhkan para pelaku usaha industri masih sangat minim. Untuk saat ini kebutuhan mesin di dalam negeri sangat tinggi, namun apa daya industri dalam negeri tidak dapat memenuhinya. Sehingga pemerintah terus melakukan impor dari berbagai negara produsen.

Indonesia menjadi negara terbesar ketiga pengimpor peralatan mesin. Angka ini terhitung meningkat 13,41% dalam Iaporan impor tahunan, dengan nilai sebesar US$ 594,197 juta," kata Wakil Presiden Eksekutif Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) Simon Wang dalam pameran Manufakturing Indonesia 2016 di Jakarta International Expo Center, Rabu, (30/11/2016).

Taiwan, ujarnya merupakan salah satu pemasok utama untuk penyedia mesin manufaktur bagi pasar Indonesia selama 5 tahun terakhir. Nilai impor mesin manufaktur dari Taiwan mencapai US$ 79,68 Juta pada 2015.

Untuk mesin pokok, lanjut Simon, Indonesia mengimpor sekitar US$ 62,22 juta dengan kontribusi produk Taiwan mencapai 16,04% atau setara dengan US$ 9,97 juta. Tahun lalu ekspor mesin pokok Taiwan ke Indonesia berada di posisi kedua tertinggi dan ekspor mesin bubut Taiwan ke Indoneisa juga menempati peringkat tertinggi kedua.

Simon menargetkan Taiwan menjadi negara pemasok utama penyedia alat manufaktur di seluruh dunia. Terlebih, permintaan pasar mesin manufaktur di Indonesia semakin meningkat.

"Fokus pengembangan mesin perkakas Taiwan terutama pada pusat mesin dan mesin bubut CNC, dan memberikan kinerja yang relatif Iebih baik dan kualitas setara dengan Jepang, tetapi dengan biaya hanya 85%," ucapnya.

Ia menambahkan, total penyediaan mesin bubut dan mesin lainnya pada Januari-Desember tahun lalu, pasar Indonesia menyerap sekitar US$ 76,88 juta dolar. Dari total angka itu, Taiwan memberikan sumbangsih 14,89% atau setara dengan US$ 11,44 juta.