Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja, Menperin Sediakan Pelatihan Insentif

Oleh : Ridwan | Senin, 20 Februari 2017 - 13:00 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Dengan persaingan yang semakin ketat saat ini, Kemenperin berharap agar para pelaku industri dapat selalu meningkatkan kompetensi tenaga kerjanya dalam rangka peningkatan daya saing, khususnya melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi industri.

Langkah strategis tersebut dituangkan dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 3 tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri. Regulasi yang ditandatangani oleh Menperin Airlangga ini berlaku sejak tanggal 27 Januari 2017.  

"Untuk SMK dan pendidikan tinggi vokasi di lingkungan Kementerian Perindustrian, telah diarahkan kepada pola pembelajaran berbasis spesialiasi dan kompetensi yang dilengkapi dengan teaching factory" ungkap Plt. Sekjen Kemenperin, Haris Munandar di Jakarta (20/2/2107).

Selain itu, saat ini Kemenperin juga melaksanakan program 3in1, yakni pelatihan, sertifikasi, dan penempatan yang bekerja sama dengan perusahaan dan asosiasi industri.  

"Kami melihat, kebutuhan tenaga kerja industri kompeten saat ini sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya animo dunia industri terhadap lulusan dari lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh Kemenperin" tambahnya.

Pemerintah saat ini tengah menyiapkan insentif kepada industri yang terlibat dalam pengembangan pendidikan vokasional. Salah satu fasilitas yang diusulkan, misalnya tax allowance. Usulan ini sedang kami bahas dengan Kementerian Keuangan.

Tax allowance adalah salah satu insentif berupa pemotongan pajak yang diberikan pemerintah kepada perusahaan untuk kepentingan tertentu.

"Kami harapkan dengan adanya insentif itu, semakin banyak perusahaan dan tenaga kerja yang ikut serta dan menjamin keberlanjutan dalam program yang memiliki konsep link and match tersebut" tutup Haris.