Pasar Modal Indonesia Atraktif Tawarkan Keuntungan

Oleh : Herry Barus | Jumat, 16 November 2018 - 08:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pasar modal Indonesia dinilai masih menawarkan keuntungan yang atraktif bagi investor seiring dengan rendahnya valuasi harga.

"Penyesuaian ekspektasi investor terhadap pasar saham Indonesia membuat valuasinya turun ke tingkat yang atraktif. 'Level price earning ratio' (PER) pasar saham Indonesia saat ini di bawah rata-rata lima tahun," kata Spesialis Investasi PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Dimas Ardhinugraha dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (15/11/2018)

PER merupakan salah satu indikator di pasar modal dalam menentukan pilihan saham. PER yang kecil akan lebih menarik dibandingkan dengan PER tinggi.

Dimas Ardhinugraha menambahkan kepemilikan investor asing di pasar saham domestik juga sudah rendah karena banyaknya dana keluar (outflow) sejak 2017 lalu.

"Kondisi itu menjadikan risiko 'outflow' lanjutan menjadi lebih terbatas," ujarnya.

Dari sisi fundamental, lanjut dia, kinerja keuangan emiten yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga menunjukkan pertumbuhan laba yang positif pada 2018 ini.

Untuk pasar obligasi, Dimas Ardhinugraha mengatakan, juga pada tingkat yang atraktif. Imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun saat ini di kisaran 8,5 persen.

"Imbal hasil itu menjadi salah satu yang tertinggi dengan peringkat 'investment grade', sehingga obligasi Indonesia sangat menarik di mata investor asing," katanya.

Ia menambahkan dana asing mulai kembali masuk ke pasar obligasi di kuartal III tahun ini, setelah keluar sebesar 2 miliar dolar AS pada periode sebelumnya.

"Investor asing membukukan pembelian 1,4 miliar dolar AS pada kuartal III. Mengindikasikan kalau pasar obligasi Indonesia masih tetap menarik di mata investor," katanya.(Ant)