Bursa Saham Variatif Ini Analisisnya

Oleh : Wiyanto | Selasa, 13 November 2018 - 07:40 WIB

INDUSTRY.co.id

Jakarta - Pergerakan bursa saham Asia cenderung bergerak variatif seiring masih adanya kekhawatiran akan masih berlangsungnya perang dagang antara AS dan Tiongkok. Nikkei menguat dengan dukungan saham-saham perbankan seiring adanya rencana SoftBank Corp.

"Untuk mencatatkan sahamnya di bursa saham Jepang. Indeks saham Australia dan sejumlah indeks saham Tiongkok juga bergerak positif," kata analis Pasar Modal Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Sebaliknya, bursa saham KorSel kembali melemah. Selain sentimen perang dagang, pelaku pasar juga mencermati perkembangan harga minyak mentah dunia dimana masih melemah seiring dengan meningkatnya output produksi.

Pergerakan sejumlah indeks saham Eropa kembali berada di zona merah. Aksi jual kembali terjadi sehingga menekan sejumlah saham. Indeks pan-European Stoxx melemah 0,37 persen dengan tekanan pada sejumlah sektor. Kali ini tekanan berasal dari pelemahan saham-saham teknologi dan konsumer, khususnya saham rokok. Di sisi lain, sentimen dari perkembangan penyelesaian masalah keuangan di Italia masih menjadi perhatian pelaku pasar dan juga pergerakan harga minyak mentah dunia seiring dengan rencana Arab Saudi untuk memangkas output produksi.

Pergerakan bursa saham AS di awal pekan kembali melanjutkan pelemahannya. Aksi jual pada saham-saham teknologi yang dimotori oleh saham Apple turut menekan sejumlah saham lainnya sehingga membawa indeks saham AS kembali ke zona merah. Di sisi lain, pelaku pasar juga menanggapi negatif pergerakan USD yang terlalu menguat yang menandakan preferensi risiko masih besar yang salah satu sentimennya berasal dari masih berlangsungnya perang dagang antara AS dan Tiongkok.