IHSG Bertahan Cermati Sebelas Saham Ini

Oleh : Wiyanto | Senin, 05 November 2018 - 07:40 WIB

INDUSTRY.co.id -

Jakarta - DiperkirakanIHSG akan bergerak cenderung tertahan dengan support resistance 5855-5910.

"Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya AKRA, BTPN, INCO, SMGR, WIKA, WSKT, INAF, PTPP, TRAM, ANTM, BBTN," kata analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi di Jakarta, Senin (5/11/2018).

Menutup pekan mayoritas indeks saham di Asia menguat. Indeks Nikkei (+2.56%), TOPIX (+1.64%), HangSeng (+4.21%), CSI (+3.56%) dan KOSPI (+3.53%) menguat signifikan. Trump dikabarkan tertarik untuk mencapai kesepaktan dagang dengan Xi Jinping persiden China di KTT 20 negara yang di adakan di Argentina bulan ini. MSCI Pacific indeks menguat 5% minggu ini dengan ekuitas emerging market melonjak terbesar sejak Maret 2016.

IHSG (+1.21%) menguat optimis akhir pekan sebesar 70.37 poin kelevel 5906.29 dengan sektor property (+2.41%) dan Kosumer (+2.41%) memimpin penguatan sektoral. Saham HMSP (+4.1%), BBRI (+2.5%) dan BMRI (+2.8%) menjadi kontributor penguatan IHSG. Sedangkan saham PGAS (-9.05%) mengungguli pelemahan setelah sentimen dari rencana penerapan patokan gas DMO untuk pembangkit tenaga listrik guna meminimalisasi kerugian. Investor asing tercatat net buy 1.16 Triliun rupiah. Harga obligasi 10 tahunan naik dan yield obligasi turun 12.9bps kelevel 8.353%. Rupiah menguat lebih dari sepersen kelevel Rp14.955 per USD.

Bursa saham Eropa dibuka menguat lebih dari sepersen mengikuti penguatan mayoritas indeks saham di Asia. Indeks Eurostoxx (+1.09%), FTSE (+0.67%), DAX (+1.25%) dan CAC (+1.18%) dibuka pada zona yang optimis. Emiten produsen mobil dan sektor industri dasar memimpin penguatan di Eropa. Meskipun data indeks kinerja manufaktur di Eropa rilis dibawah ekspektasi. Sentimen selanjutnya diawal pekan, Inverstor akan cenderumg terfokus pada data pertumbuhan output di dalam negeri berupa pertumbuhan ekonomi dan PDB hingga indeks keyakinan konsumen. GDP tahunan Indonesia diperkirakan akan berada dibawah tahun sebelumnya sebesar 5.1% dari 5.27% pada periode sebelumnya. Hal tersebut dapat menjadi penahan laju penguatan IHSG dipekan depan.

Pergerakan IHSG secara teknikal berhasil break out level resistance MA50 dan mencoba konfirmasi break out resistance psikologis 5900. Indikator stochastic berada pada area overbought dengan potensi dead-cross jika IHSG mengalami tekanan diawal pekan sehingga koreksi jangka pendek menghantui namun momentum penguatan IHSG masih berada pada level rendah berada pada osilator tengah indikator RSI.