Jawab Tantangan Menperin, Industri Furnitur Secara Tegas Menyatakan Siap Ekspansi ke Luar Jawa

Oleh : Ridwan | Minggu, 04 November 2018 - 10:52 WIB

INDUSTRY.co.id - Cirebon, Pengusaha furnitur yang berada dalam naungan Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menyatakan kesiapannya ekspansi ke laur Pulau Jawa khususnya Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). 

Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua HIMKI Soenoto saat seusai menerima kunjungan kerja Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di PT House of Rattan di Cirebon, Jawa Barat (3/11/2018) kemarin. 

"Kita rencana akhir tahun akan terbang kesana (Palu) untuk memulai penjajakan," kata Soenoto. 

Ia pun menegaskan, pihaknya telah siap untuk melebarkan sayap bisnisnya di Palu. "Disana itu pusat bahan baku rotan, dan saya tegaskan sekali lagi bahwa kami siap ekspansi kesana," tegasnya. 

Menurut Soenoto, hal ini juga sekaligus mendorong program hilirisasi industri yang sedang digalakkan oleh pemerintah. "Ini kan hilirisasi industri, jadi kita dukung program pemerintah," tambah Soenoto. 

Namun, lanjutnya, yang menjadi tantangan disana yaitu sumber daya manusia (SDM). "Mungkin nanti tenaga kerjanya kita akan bawa dari Cirebon, kemudian akan kita siapkan teknisi untuk dapat mendonorkan ilmunya kepada 5-10 orang pekerja. Memang butuh waktu, tetapi harus segera dimulai," tutup Soenoto. 

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto terus mendorong industri furnitur turut berkembang di luar Jawa. Pasalnya, daerah penghasil rotan di Indonesia sebagian besar berada di Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. 

"Hingga saat ini, industri furnitur Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa khususnya Cirebon. Oleh karena itu, saya meminta industri furnitur yang berada dalam naungan Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) untuk hijrah ke luar Jawa khusunya di Palu, Sulawesi Tengah," kata Airlangga.

Ajakan Menperin tersebut dinilai cukup menjanjikan, pasalnya Sulawesi Tengah khususnya Palu menjadi basis kuat penghasil bahan baku rotan di Indonesia. 

"Disana (Palu) bahan baku rotan melimpah, oleh karena itu saya mengajak industri yang ada di Cirebon untuk hijrah ke Palu. Dan saya minta proses awal dipindahkan kesana, untuk menjadi bagian rekonstruksi Palu setelah terjadi bencana," terangnya. 

Selain itu, tambah Menperin, pihaknya telah menyediakan gedung, mesin, serta gudang di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu yang bisa digunakan untuk proses produksi industri furnitur. 

"Mereka tinggal bawa sumber daya manusia (SDM) kesana, sedangkan perakitan dan finishingnya tetap di Cirebon," tutur Airlangga.