Mandiri Sekuritas Kuartal Ketiga Tumbuh 36 Persen

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 03 November 2018 - 14:27 WIB

INDUSTRY.co.id - Seminyak- PT Mandiri Sekuritas mencatatkan pertumbuhan bisnis 36 persen pada kuartal ketiga 2018 dari periode sama di tahun sebelumnya, di tengah kondisi pasar modal yang dinamis.

"Pertumbuhan itu didorong oleh inovasi layanan investment banking, peningkatan volume transaksi equity brokerage baik nasabah institusi maupun ritel, serta ekspansi regional," ujar Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silvano Rumantir,  2018 di Seminyak, Bali, Jumat (2/11/2018)

Dari bisnis investment banking, ia menjelaskan, Mandiri Sekuritas mampu melaksanakan total 30 mandat untuk obligasi dengan porsi senilai Rp13 triliun, serta menguasai 15 persen pangsa pasar.

"Perusahaan juga berhasil merampungkan lima mandat penjaminan emisi saham dengan nilai penjaminan sebesar Rp2 triliun, atau mewakili tujuh persen pangsa pasar dari seluruh nilai penjaminan yang ada," paparnya.

Di tengah kondisi pasar yang dinamis, Silvano Rumantir mengatakan, Mandiri Sekuritas berhasil menjaga posisi sebagai broker lokal terbaik dengan pangsa pasar 5,1 persen di Bursa Efek Indonesia.

"Kami mencatatkan nilai total transaksi saham sebesar Rp156 triliun hingga September 2018," katanya.

Ia menambahkan Mandiri Sekuritas juga membukukan rata-rata transaksi harian sebesar Rp881 miliar, dengan komposisi 60 persen transaksi yang dilakukan oleh klien institusi dan 40 persen kontribusi dari nasabah ritel.

Silvano Rumantir berharap adanya pandangan "overweight" oleh lembaga keuangan Morgan Stanley terhadap pasar ekuitas Indonesia dapat membuat pasar saham nasional lebih bergairah yang akhirnya mendorong kinerja lebih baik.

"Dampak bagi industri pasar modal diharapkan bakal positif hingga ke depannya," ucapnya.

Ia mengemukakan bahwa pihaknya juga telah memperkenalkan tiga inovasi pendanaan untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Ketiga instrumen itu, adalah sekuritisasi aset, obligasi berbasis proyek (project bond), serta dua penerbitan global IDR bonds atau yang dikenal dengan Komodo Bonds.

Ia menyampaikan perusahaan di bidang infrastruktur dapat memanfaatkan instrumen-instrumen ini sebagai alternatif sumber pendanaan yang efektif dengan risiko yang terukur.

"Inovasi-inovasi ini diharapkan dapat menjadi 'core business' tambahan Mandiri Sekuritas, serta mampu memberikan kontribusi yang positif bagi kinerja Perusahaan," kata Silvano. (Ant)