Peringkat Kemudahan Berusaha Turun, Kepala BKPM: Kita Mulai Kehilangan Fokus

Oleh : Ahmad Fadli | Jumat, 02 November 2018 - 11:04 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Peringkat kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EoDB) Indonesia 2019 menurun satu peringkat ke posisi 73. Padahal sejak 2015 peringkat EoDB Indonesia terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2015 Indonesia berada pada peringkat 114, naik menjadi peringkat 109 di tahun 2016, lalu menjadi peringkat 91 pada tahun 2017 dan pada tahun 2018 berada di peringkat 72.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyatakan, fokus pemerintah untuk mendorong kemudahan berusaha sejak 2017 mulai melemah. Menurutnya, semangat yang ditunjukkan dalam mereformasi tak lagi setinggi tahun-tahun sebelumnya.

"Pertama kali menggaungkan EoDB di 2014 itu semuanya excited, semangat berapi-api fokusnya, harus diakui di 2017 kita sudah mulai kehilangan fokus. Semangat kita enggak sama dibandingkan 2014, 2015 dan 2016," katanya

Oleh sebab itu, perlu adanya evaluasi untuk mengatahui penyebab hilangnya fokus dalam mendorong kemudahan berusaha seperti sebelumnya. Dia mengakui, dalam tiga tahun terakhir reformasi di dunia bisnis hanya sekedar menyederhanakan aturan bukan melakukan perubahan yang radikal.

"Tiga tahun ini meningkatkan ranking (EoDB) hampir kayak pakai cara-cara hacker dengan mengutak-atik prosedur, supaya yang tadinya 3 minggu menjadi 3 hari. Kalau hanya sebatas utak-atik prosedur mungkin kita akan mentok tidak akan menikmati perbaikan yang signifikan dari ranking yang sudah ada," jelasnya.

Maka menurutnya, jika Indonesia ingin meningkatkan peringkat EoDB harus merombak keseluruhan prosedur bisnis pemerintahan. Bukan sekedar mengutak-atik prosedur bisnis.

"Kalau kita mau melonjak lagi ya memang musti mulai ke akar permasalahan yaitu sistem keseluruhan pemerintahan. Termasuk pola-pola kerja, penilaian kinerja dan prestasi di birokrasi yang menitikberatkan kepada prosedur dan compliance yang memenuhi syarat dan bukti-bukti kepatuhan peraturan, bukan hanya kepada hasil," jelasnya