Kemendag Optimis Capai Target Transaksi TEI 2018

Oleh : Herry Barus | Rabu, 24 Oktober 2018 - 14:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perdagangan optimistis mencapai target transaksi pameran dagang berskala internasional Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 sebesar 1,5 miliar dolar AS.

"Nilai ini tentunya akan bertambah pada saat penyelenggaraan, bahkan setelah TEI," kata Menteri Perdagangan saat memberi laporan pada pembukaan TEI 2018 di Indonesia Convention Center (ICE) BSD, Tangerang, Rabu (24/10/2018)

Mendag menyampaikan fokus utama TEI adalah transaksi bisnis yang bersifat jangka panjang dan bertaraf internasional. "Tujuan penyelenggaraan TEI adalah untuk meningkatkan ekspor Indonesia di kancah perdagangan internasional," ujar Enggar.

Acara yang dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo tersebut digelar selama lima hari, yaitu pada 24-28 Oktober 2018 dengan mengusung tema 'Creating Products for Global Opportunities'.

Selama penyelenggaraan TEI, diperkirakan terlaksana 68 penandatanganan kontrak dagang misi pembelian yang berasal dari berbagai negara, di antaranya Korea Selatan, Australia, Arab Saudi, Belgia, Prancis/Austria, RRT, Belanda, Spanyol  dan lainnya.

Menurut Mendag, perkiraan total nilai kontrak dagang tersebut adalah 5,19 miliar dolar AS yang terdiri dari transaksi perdagangan sebesar 513,97 juta dolar AS dan investasi sebesar 4,68 miliar dolar AS.

Hingga 23 Oktober 2018, telah terdaftar 8.313 pembeli dari 124 negara, di mana 10 negara dengan jumlah buyer tertinggi selain Indonesia adalah Nigeria, Malaysia, RRT, Jepang, India, Saudi Arabia, Thailand, Australia, Afghanistan, dan Pakistan.

"Hingga 22 Oktober 2018 telah ada 7.127 permintaan terhadap produk Indonesia pada TEI 2018. Permintaan terbesar sejauh ini adalah untuk produk makanan dan minuman; produk mode dan gaya hidup serta kecantikan; produk manufaktur dan jasa; produk mebel, perabotan dan mebel taman," papar Mendag kepada awak media.

Enggar menambahkan, Kemendag juga gencar mendatangkan buyer mancanegara dengan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri melalui 132 kantor perwakilan RI di luar negeri, 22 atase perdagangan, 18 kantor Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), 1 Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia, serta 1 konsul perdagangan maupun Kadin negara sahabat.