Kementan Lepas Ekspor Perdana Nanas dan Pisang Karimun ke Singapura

Oleh : Wiyanto | Sabtu, 20 Oktober 2018 - 13:33 WIB

INDUSTRY.co.id -

Karimun,- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman selalu mengarahkan agar kreatif meningkatkan produksi pangan berskala ekspor. Dengan begitu, upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani dan menambah devisa terwujud.

Akan hal ini, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura melirik ekspor komoditas pangan yang selama ini telah dikembangkan petani di wilayah perbatasan Indonesia dengan Singapur. Yakni Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.

Di wilayah perbatasan ini ada lahan pertanian potensial untuk budidaya nanas, pisang, durian, gambir, kelapa dan lainnya. Hasilnya berkualitas ekspor. Letaknya strategis untuk ekspor ke Singapura dan Malaysia. Sangat dekat 1,5 jam sampai Singapura, demikian disampaikan Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi saat Launching Perdana ekspor nanas dan pisang Mas di Pulau Kundur, Kabupaten Karimun, Sabtu (20/10/2018).

Di Kabupaten Karimun nanas seluas 130 hektar. Ini ekspor perdana 10 ton perminggu, arahan Bapak Mentan agar digenjot lebih tinggi lagi, minimal 2 kali lipat, sambungnya.

Suwandi menjelaskan ekspor nanas dan pisang ini merupakan wujud tindaklanjut dari komitmen dari Agribusiness Working Group antara Indonesia Singapura. Dalam beberapa kali pertemuan, menekankan kemudahan dan percepatan ekspor komoditas pangan Indonesia ke Singapura.

Tentunya ekspor tidak hanya nanas dan pisang. Tapi komoditas lainnya buah dan sayuran lainnya segera menyusul ekspor buah, jelasnya.

Menurutnya, kunci komoditas pangan mampu tembus pasar ekspor yakni ada pada kualitas dan aspek hilir. Kementan bersinergi dengan Pemerintah Daerah Karimun, Perwakilan BI Kepulauan Riau, Pelaku Usaha dan Koperasi secara bersama memberi bimtek benih unggul, teknis budidaya dan fasilitasi packaging house untuk penanganan pasca panen sehingga produk memenuhi standar ekspor.

Kunci keberhasilan ekspor lainnya yakni nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan produknya. Apabila nanas diolah menjadi produk enzim bromeolin, selai, keripik, dodol, konsentrat bahan industri, nanas kaleng, sirup dan lainnya. Ini akan memberi nilai tambah dan mensejahterakan petani, ujar Suwandi.

Pada 2017 Indonesia ekspor nanas total 210.026 ton dan 95% diantaranya dalam bentuk olahan. Kita negara eksportir nanas, tidak ada impor nanas, pintanya.

Suwandi menyebutkan ekspor nanas secara nasional berkontribusi 82 persen dari total ekspor buah. Nilai devisa dari nanas sekitar Rp 3,3 triliun. Negara tujuan ekspor nanas selama ini ke Jepang, Uni Emirate Arab, Korea Selatan, Arab Saudi, Hongkong, Singapura dan berbagai negara lainnya.

Data statistik menunjukkan produksi nanas 2018 diprediksi 1,85 juta ton arau naik 3,1 persen dibandingkan 2017 sebesar 1,79 ton, sebutnya.

Adalun jenis nanas yang banyak berkembang di Indonesia adalah jenis Queen. Contohnya varietas Suska Kualu, Ponggok, Palembang, Tangkit, Banasari dan jenis Smooth Cayyene, contohnya adalah varietas Subang, PK 1. Selain diekspor, nanas juga diminati konsumsi dalam negeri.

Manfaat konsumsi nanas bagi kesehatan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, kaya akan kandungan vitamin C, kaya akan kandungan serat, mengandung enzim yg baik utk pencernaan, meredakan terjadinya peradangan, baik untuk kesehatan jantung, tandasnya.