Rencana Fed Naikan Suku Bunga Ancam Pelemahan Rupiah

Oleh : Wiyanto | Jumat, 19 Oktober 2018 - 11:09 WIB

INDUSTRY.co.id

Jakarta - Di perkirakan Rupiah akan bergerak di kisaran 15.210-15.188. Meski dari dalam negeri terdapat sejumlah sentimen positif namun, tidak cukup kuat mengangkat laju Rupia.

Analis Pasar Modal Reza Priyambada menyatakan kondisi ini pun,seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, kenaikan yang sempat terjadi dapat rapuh seiring dengan potensi USD kembali menguat dengan dirilisnya FOMC minutes yang mengindikasikan akan adanya kenaikan lanjutan dari suku bunga The Fed.

"Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah," kata dia di Jakarta, Jumat (19/10/2018).

Ia bilang, laju Rupiah kembali berbalik melemah seiring sentimen dari rilis FOMC Minutes yang mengindikasikan tetap akan melakukan pengetatan kebijakan moneter yang berarti akan ada kenaikan lanjutand dari suku bunga The Fed. Akibat dari kondisi tersebut, pergerakan USD dan juga imbal hasil obligasi AS kembali meningkat. Adanya penilaian, pelemahan Rupiah untuk saat ini sudah melemah dalam dan berpotensi kembali menguat tampaknya belum cukup membantu terapresiasinya Rupiah. Bahkan sentimen dari pencapaian target pajak pun belum direspon pelaku pasar. Berdasarkan sumber, sampai akhir September 2018 realisasi penerimaan pajak sebesar Rp900,86 triliun atau sebesar 63,26% dari target APBN 2018.

"Realisasi penerimaan pajak ini menunjukkan tren pertumbuhan yang positif melanjutkan tren periode sebelumnya yang tumbuh sebesar 16,87% (yoy), dan jika tidak memperhitungkan penerimaan dari uang tebusan tax amnesty pada 2017, penerimaan pajak tercatat mampu tumbuh 18,73% (yoy)," katanya.