Ketum GAPMMI Akui Pelemahan Rupiah Ganggu Industri Mamin

Oleh : Ridwan | Rabu, 10 Oktober 2018 - 16:06 WIB

INDUSTRY.co.id - Serang, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengakui pelemahan rupiah berpengaruh sangat banyak untuk industri makanan dan minuman (Mamin). 

"Memang ada pengaruh terhadap harga pokok kita, sangat berat sekali bagi industri mamin," kata Adhi di Serang, Banten, Rabu (10/10/2018).

Namun Adhi memastikan sebagian besar dari anggota menengah besar belum memutuskan untuk menaikkan harga hingga akhir tahun 2018. "Mereka memutuskan tidak menaikkan harga meskipun nanti masalahnya di profit agak tergerus, karena pelemahan rupiah ini diperkirakan berpengaruh sekitar 3-5 persen dari margin perusahaan," terangnya. 

Meski demikian, Adhi tetap optimis pertumbuhan industri mamin bisa mencapai 8-9 persen pada tahun 2018. 

Ditambahkan Adhi, jika melihat kondisi rupiah yang masih terus tertekan, mau tidak mau pihaknya akan evaluasi harga. 

"Industri kecil sudah menaikkan harga karena memang mereka daya tahannya lemah, baik modal kerja maupun stok nya sangat tipis. Begitu ada kenaikan bahan baku, mereka langsung menaikkan harga," imbuh Adhi. 

Menurut Adhi, pihaknya secara internal terus melakukan upaya-upaya baik itu efisiensi, mencari alternatif bahan baku, alternatif kemasan, dan lainnya. Selain itu, pihaknya juga terus berkordinasi dengan pemerintah untuk membuat stabilisasi nilai tukar rupiah. 

"Dengan situasi nilai tukar ini mudah-mudahan tidak terlalu bergejolak, meskipun sulit bagi pemerintah," tuturnya.