Gelar Groundbreaking Modern Halal Valley, ModernCikande Jadi Pionir Kawasan Industri Halal Indonesia

Oleh : Ridwan | Rabu, 10 Oktober 2018 - 15:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Serang, PT Modern Industrial Estate (anak usaha PT Modernland Realty Tbk.) menggelar acara peletakan batu pertama atau groundbreaking Kawasan Industri Halal (Modern Halal Valley) di Kawasan Industri ModernCikande, Serang, Banten, Rabu (10/10/2018).

Turut hadir dalam acara tersebut, Direktur Utama PT Modern Industrial Estate Pascall Wilson, Direktur Eksekutif Himpunan Kawasan Industri (HKI) Fahmi Shahab, serta Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman. 

Gaya hidup terhadap produk halal dewasa ini juga semakin menjadi tren di dunia, sejalan dengan kesadaran masyarakat global tentang manfaat produk-produk halal bagi kesehatan sehingga kehadiran produk-produk halal pun makin menjadi tuntutan masyarakat. 

Halal Industry Development Cooperation Sdn Bhd (HDC), sebuah lembaga di bawah pemerintah Malaysia yang bertugas mengembangkan industri halal bahkan memprediksi pada 2019 pangsa pasar produk halal global mencapai US$ 3,7 triliun.

"Ini adalah sebuah potenai besar dikarenakan industri halal belum diterapkan secara maksimal. Padahal Indonesia adalah negara dengan konsumen terbesar produk makanan halal dunia dengan nilai ekonomi mencapai 197 miliar dolar AS, disusul Turki yang mencapai 100 miliar dolar AS," kata Pascall dalam sambutannya. 

Anak usaha PT Modernland Realty Tbk tersebut menyiapkan lahan mencapai 500 hektar (Ha) untuk pengembangan klaster halal. Pengembangan klaster tersebut akan dikerjakan dalam tiga phase (tahap) dan menelan investasi sebesar Rp500 miliar.

"Untuk tahap pertama akan dikembangkan 150 Ha, mulai dari akses jalan, laboratorium halal, kantor BPJPH, kantor MUI, hingga lahan siap pakai untuk para pelaku industri," terangnya. 

Dijelaskan Pascall, untuk tahal pertama kita fokus pada tiga sektor industri yaitu, makanan dan minuman (mamin), farmasi dan kosmetik. Menurutnya, ketiga sektor tersebut mempunyai market yang kuat di Indonesia. 

"Yang sudah inquired di Modern Halal Valley sekitar 90 Ha dari industri mamin dan kosmetik baik lokal maupun luar negeri tetapi masih dari kawasan Asia," ungkapnya. 

Menurut Pascall, melalui Modern Halal Valley siap memfasilitasi investor industri halal baik itu lokal maupun asing. Sebab, Modern Halal Valley merupakan zona industri halal yang merangkul nilai-nilai standar halal Internasional, memenuhi standar tertinggi dalam hal halal, keamanan pangan, dan kelestarian lingkungan. 

"Zona industri halal yang kami kembangkan memiliki infrastruktur dan fasilitas yang menunjang manajemen dan distribusi halal, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun pasar internasional. Kami bahkan berharap nanti cluster ini bisa menjadi ekosistemnya industri halal tanah air," paparnya. 

Pascall berharap melalui cluster industri halal yang terintegrasi ini mampu mendorong pertumbuhan industri halal di Indonesia dan membantu Indonesia tak hanya menjadi pasar namun juga menjadi pemain di Industri halal global. 

Ia juga optimis zona industri halal di ModernCikande Industrial Estate akan diminati karena ModernCikande Industrial Estate memiliki banyak keunggulan yang diperlukan oleh investor dan pelaku industri. 
 
"Dengan adanya kawasan industri halal ini harapannya dapat meningkatkan ekspor produk halal Indonesia. Dan mudah-mudahan ini bakal jadi pionir kawasan idnsustri halal di Indonesia," tutur Pascall. 

Ditempat berbeda, Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) I Gusti Putu Suryawirawan menyambut baik langkah PTPT Modern Industrial Estate membangun kawasan induatri halal. 

Dikatakan Putu, pihaknya akan segera menyusun standar atau regulasi yang diperlukan. 

Dalam menyusun standar tersebut, Kementerian Perindustrian akan menggunakan pedoman di negara lain yang sudah lebih dulu mengembangkan pusat kawasan industri halal seperti Malaysia, Thailand, dan Uni Emirat Arab. 

"Kita sudah siapkan draft-nya untuk menerbitkan PP nya, diharapkan tahun ini bisa keluar," pungkas Putu.