Membangun Literasi dan Pemahaman Mengenai Penilaian Pendidikan

Oleh : Herry Barus | Rabu, 10 Oktober 2018 - 15:19 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta– Australian Council for Educational Research (ACER) Indonesia bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan Persatuan Sekolah SPK (Satuan Pendidikan Kerja sama) Seluruh Indonesia (PSSI) menyelenggarakan kegiatan sesi berbagi berjudul “Asesmen: Apa Makna Sebenarnya”. Sesi tersebut bertujuan untuk membangun literasi dan pemahaman yang benar mengenai penilaian pendidikan, serta perannya di sekolah dan masyarakat umum. 

Ditujukan bagi para guru, tenaga pendidik, dan kepala sekolah di Jakarta, termasuk anggota Persatuan Sekolah SPK Seluruh Indonesia, kegiatan ini menghadirkan perwakilan pemerintah dan para pakar pendidikan sebagai narasumber, yaitu Bowo Irianto, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta; Lani Ganda, Head Country Representative ACER Indonesia; Haifa Segeir, Ketua Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia; serta pakar pendidikan Dr. Jarrod Hingston, Manajer Layanan Penilaian di Sekolah (Manager of School Assessment Services) dan Mark Butler, Senior Research Fellow, ACER Australia.  

Sistem pendidikan di Indonesia telah berkembang selama tiga tahun terakhir dan menghasilkan banyak kemajuan di beberapa aspek. Salah satunya adalah perubahan paradigma mengenai sistem penilaian. Sayangnya, perubahan yang terjadi tidak serta merta mampu mengubah konsepsi seputar penilaian pendidikan. 

Tenaga pendidikan di Indonesia masih memiliki pandangan yang menganggap bahwa penilaian adalah tes dan hasil pembelajaran adalah nilai / skor.  Padahal, sejatinya miskonsepsi ini justru akan menghambat proses belajar dan pengembangan kemampuan siswa secara optimal. Fokus dan capaian pembelajaran yang seharusnya bertumpu pada pembentukan keterampilan dan penguasaan pengetahuan setiap anak didik justru memberatkan pada capaian nilai akhir semata.

Lewat sesi berbagi ini, para guru dan tenaga pendidik dapat memahami fungsi penilaian yang tepat dan kaitannya dengan pembelajaran, memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai komponen yang diukur dalam penilaian, serta cara menyusun pembelajaran berdasarkan hasil penilaian, dan lainnya. 

Pihak Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menyambut baik atas penyelenggaraan Sesi Berbagi tersebut sebagai kesempatan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalui peningkatan kapasitas para tenaga pendidik sehingga memiliki pemahaman yang tepat mengenai penilaian.

Dalam siaran pers yang diterima Rabu (10/10/2018), Bowo Irianto menjelaskan, “Penilaian tidak hanya memiliki peran dalam pembelajaran, namun merupakan bagian dari pembelajaran itu sendiri. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita memahami manfaat dan tujuan dari setiap penilaian. Di antara begitu berbagai macam produk dan metode penilaian yang diciptakan, tenaga pendidik dituntut untuk cermat dalam menentukan sistem penilaian yang tepat.”

Menggunakan penilaian untuk mengukur hasil adalah langkah pertama dalam peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu, keselarasan antara kurikulum dan penilaian merupakan hal yang sangat penting. Keberhasilan peningkatan mutu pendidikan bergantung sebagian besar pada praktek penilaian dan pemeriksaan yang sesuai. “Dalam menyusun standar penilaian pendidikan, pemerintah terus berupaya agar pengaturan mengenai penilaian pendidikan selaras dan disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan penilaian hasil belajar,” lanjutnya.

Pengembangan keterampilan dan pengetahuan anak yang mengedepankan proses dan penguasaan pemahaman kini telah menjadi perhatian dan prioritas para pelaku pendidikan. Pemahaman mengenai sistem penilaian yang tepat dan sesuai merupakan salah satu langkah demi terciptanya perubahan positif dalam lingkup sistem penilaian di masa depan. Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan ACER Indonesia berkomitmen untuk terus bersinergi menyebarkan informasi dan pemikiran ini ke lingkaran masyarakat yang lebih luas.