Rupiah Diperkirakan Melemah di Level 15.235-15.220

Oleh : Wiyanto | Rabu, 10 Oktober 2018 - 11:29 WIB

INDUSTRY.co.id

Jakarta - Di perkirakan Rupiah akan bergerak di kisaran 15.235-15.220. Belum usainya permasalahan global, baik dari perang dagang AS dan Tiongkok; penyelesaian defisit anggaran Italia, hingga meningkatnya imbal hasil obligasi AS membuat posisi USD masih cenderung meningkat.

"Kondisi ini tentunya mempersulit pergerakan Rupiah untuk berbalik naik. Diharapkan pelemahan dapat lebih terbatas agar Rupiah tidak melemah lebih dalam. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah," kata analis Pasar Modal Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (10/10/2018).

Pergerakan Rupiah kembali mengalami pelemahan seiring masih bergerak naiknya laju USD. Memanasnya hubungan AS dan Tiongkok terkait dengan belum tercapainya kesepakatan dagang yang diikuti dengan saling berbalas komentar antar pejabat di antara keduanya yang dilanjutkan dengan kebijakan bank sentral Tiongkok, PboC, yang memangkas cadangan rasio di perbankan Tiongkok membuat mata uang CNY melemah sehingga berimbas pada sejumlah mata uang lainnya, termasuk Rupiah. Dengan pelemahan tersebut, membuka kesempatan pada USD untuk bergerak naik. Belum lagi, permasalahan penyelesaian defisit anggaran Italia yang belum juga usai yang melemahkan EUR turut membuat laju USD bergerak naik. Sementara itu, sentimen negatif lainnya ialah rilis lembaga IMF seiring meningkatnya tensi perdagangan dan tekanan pada pasar negara berkembang (_emerging market_), memangkas proyeksi pertumbuhan global untuk tahun ini dan tahun depan.

"Adanya keyakinan Menkeu, Sri Mulyani, bahwa Indonesia masih dapat mencapai target 5,3% kendati risiko untuk pertumbuhan tersebut telah makin meningkat belum banyak memberikan sentimen positif pada Rupiah," katanya.