Januari 2017, Konsumsi Semen Nasional Menurun 2,3%

Oleh : Hariyanto | Selasa, 14 Februari 2017 - 15:22 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyatakan, konsumsi semen nasional pada Januari tahun ini turun 2,3% menjadi 5.272 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Widodo Santoso menilai, hal ini dikarenakan terganggunya beberapa proyek di daerah akibat intensitas hujan yang cukup tinggi. sehingga beberapa proyek pembangunan, termasuk pembangunan perumahan terganggu. Selain itu, proyek-proyek infrastruktur juga banyak yang belum dimulai.

"Konsumsi semen dalam negeri untuk bulan Januari cenderung menurun. Hampir semua daerah seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara mengalami penurunan," kata Widodo di Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Menurut Widodo hujan dan badai yang terjadi di banyak daerah di indonesia baru akan reda pada bulan maret, sehingga pembangunan diharapkan akan lancar kembali.

Penurunan permintaan semen terbesar, lanjut Widodo, terjadi di Kalimantan sebesar 13% menjadi 315.000 ton, disusul Sumatera yang turun 6,3% menjadi 1,03 juta ton, serta Bali dan Nusa Tenggara 2,7% menjadi 312.000 ton. Sementara itu, permintaan semen di Sulawesi relatif stagnan di angka 429.000 ton.

"Permintaan semen di beberapa daerah di Sulawesi mengalami kenaikan, seperti di Sulawesi Tenggara yang meningkat 9%, Sulawesi Selatan 4,6%, dan Sulawesi Barat 16%. Sementara itu, konsumsi semen di Jawa turun 0,6%menjadi 2,94 juta ton, dengan beberapa kenaikan terjadi di Jawa Tengah sebesar 4,9% dan Jawa Timur 6,8%," ujarnya.

Sedangkan di Sumatera, daerah yang mengalami surplus adalah di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung.

"Walau konsumsi secara total mengalami penurunan, permintaan semen di Maluku dan Papua justru melonjak hingga 21% menjadi 143.000 ton," tutur Widodo.

Widodo menambahkan, adanya kenaikan permintaan di wilayah-wilayah tersebut karena proyek-proyek infrastruktur di sana masih melanjutkan kontrak-kontrak sebelumnya. Selain itu, proyek-proyek pembangunan powerplant dan smelter juga masih berjalan, meski adanya sedikit gangguan cuaca.