INDUSTRY.co.id, Manado - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulawesi Utara menilai pelatihan tenaga kerja di Provinsi Sulut berperan penting dalam mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung.

"Dalam pengembangan KEK Bitung, pasti membutuhkan tenaga kerja yang andal sehingga pelatihan perlu dilakukan," kata Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulut Peter Tappy di Manado, Selasa (14/2/2017).

Dia mengatakan pelatihan tenaga kerja sebagai hal yang patut diperhitungkan karena hingga saat ini banyak investor yang berdatangan ke Sulut, terutama di KEK di Kota Bitung.

"Jika tenaga kerja lokal kita tidak punya keahlian maka penanam modal dari Tiongkok atau negara ASEAN lainya akan membawa tenaga kerja dari negara mereka, artinya secara jasa kita akan rugi uang tidak banyak mengalir ke daerah," katanya.

Ia mengatakan kualitas sumber daya manusia di Sulut harus ditingkatkan terus agar tidak kalah bersaing dengan tenaga kerja dari luar.

Selain itu, dia berharap, pemerintah dapat melakukan perbaikan nilai rupiah, pasalnya nilai kurs dolar Amerika Serikat sudah melewati Rp13.600.

Ia mengatakan penguatan nilai dolar akan mengganggu industri yang masih memerlukan bahan baku impor.

"Sektor otomotif masih menggunakan bahan impor. Kalau dolar tinggi, harga mobil atau motor di daerah akan jadi mahal. Begitu juga dengan 'handphone' dan bahan bakar minyak. Jadi yang terkena dampak adalah konsumen di daerah," ujarnya.(iaf)