Inilah Pembahasan Menperin Dengan Duta Besar AS

Oleh : Ridwan | Selasa, 14 Februari 2017 - 08:38 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr di kantor Kemenperin Jakarta.

Dalam pertemuan itu membahas agenda upaya ekspor tekstil Indonesia ke AS melalui perjanjian bilateral dan ketertarikannya AS dengan pengembangan KEK di Indonesia.

"Itu kita bicarakan, bisa tidak didorong perjanjian bilateral secara lebih cepat, karena sekarang ekspor produk tekstil kita kan kena bea masuk 12,5 persen. Untuk ketertarikan AS mengembangkan KeK di Indonesia, mereka perku diskusi dwngan American Chamber sehingga mereka bisa lihat apa yang bisa diinvestasikan di Indonesia," ungkap Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto di Kantor Kemenperin, Jakarta(13/2/2017).

Upaya ekspor tekstil melalui perjanjian bilateral penting bagi Indonesia agar tetap bisa bersaing dengan Vietnam dan Bangladesh yang telah memiliki perjanjian perdagangan bebas.

Data Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor ke Negeri Paman Sam pada 2016 mencapai US$ 15,68 miliar senilai Rp 208,6 triliun, tumbuh 2,46 persen dari tahun sebelumnya. Sementara kontribusi tekstil, produk tekstil, dan alas kaki mencakup 31 persen dari total ekspor Indonesia ke AS.

Dalam pertemuannya kedua belah pihak menyampaikan keinginan untuk meningkatkan kerja sama perdagangan. Sebab baik Amerika Serikat maupun Indonesia melihat kedua negara sebagai pasar yang strategis dan saling melengkapi.

Sementara itu, Menperin meminta investor AS dapat terus berkontribusi menanamkan modalnya di Indonesia terutama untuk memenuhi beberapa kawasan industri yang telah tersedia.

"Saya berharap, tahun ini ada tambahan investasi atau ekspansi yang terealisasi dari pelaku industri AS. Contohnya, Apple yang akan membangun pusat inovasi di Indonesia," terang Menperin.

Beberapa industri potensial AS yang perlu dijajaki kerja sama dengan pelaku usaha dalam negeri, seperti sektor migas, mineral, pembangkit listrik, transportasi, dan telekomunikasi.