Menperin Airlangga Resmikan Pabrik Serat Optik Senilai USD 44 Juta di Karawang

Oleh : Ridwan | Selasa, 25 September 2018 - 13:47 WIB

INDUSTRY.co.id - Karawang, Indonesia semakin memperkuat struktur dan daya saing industri pendukung sektor telekomunikasi, dengan beroperasinya pabrik kabel serat optik PT ZTT Cable Indonesia di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang, Jawa Barat. 

Pabrik yang memiliki kapasitas kabel serat optik mencapai 1 juta kilometer, serat optik 3 juta meter, dan ground wear 2 juta meter per tahun berdiri di atas lahan seluas 36.300 meter persegi dan mempekerjakan hampir 500 tenaga kerja, serta menelan investasi sebesar USD 44,5 juta. 

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi, serta berupaya untuk meningkatkan penggunaan produk lokal dan mendorong subtitusi impor.

"Saat ini kebutuhan kabel serat optik di dalam negeri mencapai 10 juta kilometer per tahun. Dengan beroperasinya pabrik baru PT ZTT Cable Indonesia akan mengurangi impor dari kebutuhan per tahun sehingga kita bisa menghemat devisa sebesar USD500 juta," kata Airlangga saat peresmian pabrik kabel serat optik PT ZTT Cable Indonesia di Kawasan Industri Suryacipta Karawang, Jawa Barat, Selasa (25/9/2018).

Ditambahkan Menperin, dengan beroperasinya pabrik baru ini akan mengurangi kebutuhan akan impor yang saat ini mencapai 40 persen. "Dengan demikian, diharapkan PT ZTT Cable Indonesia bisa meningkatkan kebutuhan dalam negeri, sehingga ini akan menambah kekuatan industri dalam negeri," terangnya. 

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia tengah gencar membangun infrastruktur jaringan internet hingga ke pelosok desa melalui program Palapa Ring yang akan menjangkau sebanyak 34 provinsi, 440 kota atau kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, sedangkan kabel di daratan sejauh 21.807 kilometer. 

"Untuk itu, kabel serat optik menjadi produk yang paling banyak digunakan dalam teknologi komunikasi modern saat ini karena mampu mentransmisikan cahaya dengan frekuensi tinggi," ungkap Airlangga.

Di samping itu, lanjut Menperin, produksi kabel serat optik juga bisa menjadi tulang punggung dalam menopang implementasi sistem revolusi industri keempat atau Industry 4.0. “Apalagi sekarang era internet of everything (IoT)," ujarnya.

Menperin menyatakan, guna memacu penanaman modal untuk sektor industri teknologi informasi dan komunikasi di dalam negeri, pemerintah telah memberikan beberapa fasilitas insentif fiskal, antara lain berupa tax holiday dan tax allowance. 

“Selain itu, dalam rangka peningkatan daya saing industri kabel serat optik dalam negeri, pemerintah juga memberikan fasilitas insentif berupa Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) atas impor bahan dan/atau bahan untuk pembuatan kabel serat optik," papar Airlangga.

Oleh karena itu, Airlangga berharap kehadiran PT ZTT Cable Indonesia akan memperkuat struktur industri di Indonesia. "Semoga ini menjadi bagian untuk mengembangkan industri lebih besar lagi di Indonesia," tutup Menperin.