Investor Tiongkok akan Berinvestasi Budi Daya Mutiara di Flores Timur

Oleh : Herry Barus | Selasa, 25 September 2018 - 18:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Kupang- Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kabupaten Flores Timur Yohanes Kopong mengatakan sebanyak lima perusahaan berminat menamamkan modalnya atau berinvestasi pada berbagai sektor di daerah itu.

"Ada lima perusahaan di dalam dan luar negeri yang berminat untuk investasi di Flores Timur dan sekarang sedang kami fasilitasi," kata Yohanes Kopong ketika dihubungi Antara dari Kupang, Selasa (25/9/2018)

Ia menjelaskan, kehadiran investasi itu bergerak di sejumlah bidang seperti sektor perikanan berupa pengembangan budi daya mutiara dari perusahaan asal Tiongkok  dan pengolahan ikan dari PT Kelola Mina Laut.

Di sektor perkebunan, lanjutnya, ada investasi pengembangan tanaman vanili dari budi daya hingga pembangunan pabrik pengolahannya dari perusahaan asal Belgia.

Selain itu, sektor pariwisata berupa rencana investasi pembangunan resort di wilayah Pulau Adonara yang dilakukan perusahaan dari Selandia Baru, serta pengembangan garam industri dan garam konsumsi di Pulau Solor dari perusahaan dalam negeri.

 "Proses investasi yang sudah kami fasilitasi ini lebih banyak sudah sampai pada tahapan studi atau kajian teknis di lapangan," katanya.

Dijelaskannya dari sisi wewenang, pihaknya berorientasi memfasilitasi kelengkapan dokumen dan persyaratan investasi untuk perusahaan dalam negeri sementara dokumen perizinan untuk perusahaan asing lebih banyak berurusan dengan pemerintah provinsi maupun pusat.

Yohanes berharap semua proses fasilitasi baik teknis maupun perizinan bisa tuntas di tahun 2018 sehingga paling lambat di 2019 hingga 2020 mendatang kegiatan investasi sudah berjalan.

"Karena ada kegiatan investasi seperti garam itu dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses kesiapan teknis di lapangan," katanya.

Ia menambahkan hingga saat ini pihaknya mencatat terdapat 15 perusahaan di antaranya sembilan perusahaan berstatus penananaman modal asing dan enam penaman modal dalam negeri sudah berinvestasi di wilayah kabupaten paling timur di Pulau Flores itu.

Menurutnya, belasan investasi itu lebih dominan bergerak di bidang usaha perikanan, selain itu di bidang perkebunan, maupun pariwisata termasuk hotel dan restoran.

 "Total nilai investasi yang masuk dan sudah berjalan ini tercatat mencapai Rp309 miliar lebih," katanya.