Musim Tanam, Petani Jombang Keluhkan Kelangkaan Pupuk

Oleh : Hariyanto | Minggu, 12 Februari 2017 - 16:39 WIB

INDUSTRY.co.id - Jombang, Musim tanam kali ini petani di Jombang dipusingkan persoalan pupuk. Pasalnya, para petani mengeluhkan minimnya ketersediaan pupuk. Bahkan pupuk subsidi jenis urea terbilang langka.

Untuk menyelamatkan tanaman padinya agar tidak mati, petani terpaksa menggunakan pupuk ponska non subsidi yang harganya jauh lebih mahal hingga dua kali lipat.

Biasanya petani menggunakan pupuk urea bersubsidi seharga Rp 120 ribu per-50 Kg, namun kini petani terpaksa menggunakan pupuk ponska yang harganya dua kali lipat lebih mahal yakni 135 ribu per-25 Kg.

Keluhan itu salah satunya dilontarkan Prastiono (48), petani asal Desa Sumberejo, Kabupaten Jombang.

"Sejak satu bulan ini pupuk subsidi jenis urea, sulit didapat. Pupuk tersebut hilang dari peredaran," ujar Prastiono, ketika ditemui di lahan miliknya, Kamis (9/2/2017).

Prastiono menambahkan, pupuk yang menghilang dari pasaran adalah jenis urea dan TSP-36. Sebagai gantinya, lanjutnya, petani menggunakan pupuk Phonska. Padahal jika menggunakan pupuk tersebut petani butuh dua sak. Dengan rincian harganya Rp 120 ribu per sak. Sementara pupuk urea hanya Rp 98 ribu per sak.

"Kami berharap pemerintah memperbaiki sistem penyaluran pupuk bersubsidi, sehingga lebih tepat sasaran. Sebab, jika kelangkaan terus terjadi, maka kami merugi," ujarnya.