Presiden Jokowi Minta Cheko Hapus Diskriminasi Sawit Indonesia

Oleh : Herry Barus | Senin, 17 September 2018 - 13:31 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pemerintah Indonesia meminta berbagai pihak di Republik Cheko membantu penghapusan potensi diskriminasi atas produk kelapa sawit Indonesia di pasar Eropa. Kata Wakil Menlu AM Fachir di Istana Kepresidenan Jakarta,  Senin, (17/9/2018)

Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan delegasi Senat Republik Cheko yang juga dihadiri wakil Kadin negara itu  menyampaikan tiga hal termasuk masalah produk kelapa sawit.

"Pesan yang disampaikan adalah permintaan dukungan bagi produk kelapa sawit Indonesia, dan secara khusus kemudian disampaikan menyangkut 17 juta petani Indonesia yan terkait dalam produk kelapa sawit ini," katanya.

Menanggapi permintaan itu,  menurut Wamenlu, mereka menyatakan tidak memiliki persoalan terkait itu.

“Namun mereka tentu akan ikut agar persoalan itu dapat segera diselesaikan, antara lain terkait masih adanya potensi diskriminasi. Itu tadi Bapak Presiden minta supaya Cheko bisa membantu kita, " kata Fachir.

 Ia menyebutkan hal lain yang disampaikan Presiden Jokowi adalah dukungan atas kerja sama parlemen kedua negara tertutama untuk memajukan pluralisme dan toleransi sekaligus juga kerja sama ekonomi.

"Untuk dimaklumi bahwa Ketua Senat Republik Cheko dan rombongan itu juga mengikutsertakan sejumlah pengusaha karena itu Presiden Jokowi juga mengatakan kita memiliki komitmen meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Cheko," katanya.

Dalam pertemuan itu, Presiden juga menyampaikan permintaan dukungan agar Cheko membantu mempercepat konklusi perundingan kemitraan ekonomi menyeluruh Indonesia Uni Eropa (IU CEPA).

Sementara Senat Cheko antara lain menyampaikan perlunya peningkatan kerja sama energi karena saat ini negaraviti surplus dalam energi.

"Juga disampaikan upaya kerja sama d bidang otomotif, dan Bapak Presiden secara terbuka menyatakan Indonesia tentu ingin bekerja sama dalam pengembangan otomotif, bahkan mengarah pada industru 4.0," katanya.