Kuasai Mayoritas Saham Freeport, Inalum Kantongi Komintmen Pinjaman Rp 74 Triliun

Oleh : Ridwan | Kamis, 13 September 2018 - 10:35 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum telah mengantongi komitmen pinjaman sindikasi untuk mengakuisisi mayoritas saham PT Freeport Indonesia (PTFI).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengatakan, Inalum telah memperoleh kepastian pendanaan dari luar negeri (offshore funding).

"Kalau Inalum 4 sampai 5 miliar dolar AS (setara Rp59-74 triliun)," ujarnya di Jakarta (12/9/2018).

Rini tak menguraikan, bank-bank mana saja yang terlibat dalam pinjaman sindikasi tersebut. Namun, dia berharap pinjaman tersebut bisa segera cair tahun ini sehingga akuisisi saham PTFI akan dituntaskan Inalum sesegera mungkin.

Komitmen pinjaman tersebut kemungkinan tidak akan dicairkan sepenuhnya mengingat membutuhkan US$3,85 miliar untuk membiayai divestasi 51 persen saham PTFI. Jika dirupiahkan dengan kurs saat ini senilai Rp56,98 triliun (kurs Rp14.800 per dolar AS). Selain itu, Inalum juga memiliki kas dalam mata uang dolar sebesar 1,5 miliar dolar AS.

Nilai divestasi tersebut dengan rincian sebanyak US$3,5 miliar untuk pembayaran hak partisipasi Rio Tinto dan US$350 juta untuk Indocopper. Induk holding tambang BUMN ini harus menguasai saham Indocopper agar kepemilikan di PTFI bisa menjadi mayoritas atau 51 persen.

Direktur Keuangan Inalum, Orias Petrus Moerdak sebelumnya mengatakan, ada 11 bank yang akan terlibat untuk mendanai akuisisi PTFI. Bank yang terlibat bisa berasal dari BUMN, swasta, atau asing asalkan memiliki offshore funding.

Tiga bank BUMN dikabarkan ikut dalam pinjaman sindikasi tersebut yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.